Tautan-tautan Akses

Israel dan Militan Palestina Kembali Lancarkan Serangan Lintas Perbatasan


Para petugas pemadam kebakaran Palestina memadamkan api dari gudang cat yang menurut para saksi terkena serangan udara Israel, di tengah konflik bersenjata antara Israel dan Palestina, di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza, Selasa, 18 Mei 2021. (Foto: Bassam Masoud/Reuters)
Para petugas pemadam kebakaran Palestina memadamkan api dari gudang cat yang menurut para saksi terkena serangan udara Israel, di tengah konflik bersenjata antara Israel dan Palestina, di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza, Selasa, 18 Mei 2021. (Foto: Bassam Masoud/Reuters)

Israel, Selasa (18/5), kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, sementara militan Palestina menembakkan roket ke Israel yang menewaskan dua pekerja Thailand di sebuah pabrik kemasan dan melukai tujuh lainnya. Serangan ini merupakan lanjutan gelombang kekerasan yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu.

Serangan Israel itu meratakan gedung enam lantai di mana terdapat toko buku dan pusat pendidikan yang digunakan oleh sebuah universitas Islam dan perguruan tinggi lainnya, meninggalkan gundukan besar lempengan beton. Banyak meja, kursi kantor, buku dan kabel-kabel komputer terlihat di puing-puing bangunan itu ketika sejumlah penghuni gedung mencari barang milik mereka.

Israel telah memperingatkan mereka sebelum melakukan serangan, sehingga memaksa mereka melarikan diri dalam kegelapan dini hari. Tidak ada laporan korban jiwa.

Gedung-gedung yang hancur setelah serangan udara oleh Israel di di tengah konflik bersenjata antara Israel dan Palestina di Kota Gaza, Selasa, 18 Mei 2021.
Gedung-gedung yang hancur setelah serangan udara oleh Israel di di tengah konflik bersenjata antara Israel dan Palestina di Kota Gaza, Selasa, 18 Mei 2021.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan telah “terlibat aktif” dalam upaya mediasi untuk mencoba mengakhiri aksi kekerasan itu. PBB juga mengatakan telah mengirim lusinan truk bahan bakar, tetapi tidak ada bantuan dari badan bantuan di Gaza.

PBB juga telah menyampaikan keprihatinan terhadap serangan Israel yang menghantam infrastruktur sipil di Gaza, bersama dengan laboratorium uji medis Covid-19 dan fasilitas kesehatan lainnya.

AS Serukan Deeskalasi

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Senin (17/5), mengatakan kepada para wartawan bahwa “kami ingin menurunkan ketegangan secepat mungkin,” tetapi Israel dan Hamas juga harus mengambil tindakan untuk mengakhiri aksi kekerasan.

“Cara paling efektif yang kami rasa dapat dilakukan adalah lewat diplomasi yang tenang dan intensif, dan ini yang menjadi fokus kami saat ini,” ujar Psaki.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dalam sebuah pernyataan video mengatakan “pertempuran tidak akan berhenti hingga tercapai ketenangan total dan berjangka panjang.” Ia menyalahkan Hamas atas eskalasi pertempuran Israel-Palestina yang terburuk sejak 2014.

Hamas memulai serangan roket delapan hari lalu sebagai tindakan pembalasan atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran hak asasi oleh Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem. Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan 21 persen warga Arab minoritas di Israel melancarkan demonstrasi pada Selasa (18/5) sebagai solidaritas pada militan Hamas.

Anak-anak Palestina yang mengungsi karena serangan udara dan artileri Israel melihat keluar di jendela sekolah yang dijalankan oleh UNICEF, di Kota Gaza, Selasa, 18 Mei 2021. (Foto: Reuters)
Anak-anak Palestina yang mengungsi karena serangan udara dan artileri Israel melihat keluar di jendela sekolah yang dijalankan oleh UNICEF, di Kota Gaza, Selasa, 18 Mei 2021. (Foto: Reuters)

Di Reykjavik, Ibu Kota Islandia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel telah memberikan informasi kepada Amerika tentang pengeboman pada Sabtu lalu (15/5) yang menarget sebuah gedung di Gaza yang menjadi kantor Associated Press dan beberapa kantor media lainnya. Israel mengatakan menarget gedung itu karena Hamas juga melangsungkan operasi di gedung yang sama.

Blinken menolak menggambarkan informasi yang disampaikan Israel kepada AS. Dia mengatakan “hal itu merupakan sesuatu yang tidak dapat saya komentari.”

Presiden Joe Biden dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggarisbawahi dukungan bagi Israel untuk “membela diri terhadap serangan roket yang tidak pandang bulu,” tetapi mendorong Israel “untuk memastikan perlindungan warga sipil.”

“Presiden Biden menunjukkan dukungannya atas gencatan senjata dan membahas keterlibatan Amerika dengan Mesir dan mitra lainnya,” demikian pernyataan Gedung Putih.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sejak pertempuran berkecamuk pada 10 Mei lalu, sedikitnya 200 warga Palestina tewas, termasuk 59 anak-anak dan 35 perempuan. Sementara di pihak Israel, sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan roket, termasuk seorang anak berusia enam tahun. [em/lt]

XS
SM
MD
LG