Tautan-tautan Akses

Israel-Hamas Terlibat Pertempuran Sengit di Khan Younis


Asap mengepul setelah serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Asap mengepul setelah serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 10 Desember 2023. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Pasukan Israel dan Hamas terlibat dalam pertempuran hebat pada Senin (11/12) di Khan Younis dan sekitarnya di bagian selatan Jalur Gaza. Sementara itu pertempuran terus berlangsung di Kota Gaza di bagian utara jalur itu.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengatakan bahwa distribusi bantuan di Gaza sebagian besar terhenti, kecuali di daerah Rafah di dekat perbatasan dengan Mesir, di mana pertempuran sengit dan pembatasan terhadap akses ke jalan-jalan utama telah menghambat operasi kemanusiaan.

Pertempuran itu telah mendorong sekitar 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka di Gaza. Banyak dari mereka mencari perlindungan di bagian selatan di fasilitas-fasilitas yang penuh sesak, di tengah-tengah peringatan mengenai kondisi sanitasi yang buruk dan ancaman meningkatnya penyebaran penyakit menular.

UNOCHA mengatakan puluhan ribu orang telah tiba di Rafah selama sepekan terakhir. Pada periode yang sama, Israel telah meluaskan perangnya terhadap militan Hamas lebih jauh di selatan, termasuk operasinya di Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza.

Petugas bekerja untuk memadamkan api di sebuah rumah setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Petugas bekerja untuk memadamkan api di sebuah rumah setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023. (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Satu delegasi duta besar anggota negara-negara Dewan Keamanan PBB hari Senin menuju ke perbatasan Mesir-Gaza untuk bertemu dengan para pejabat bantuan dan organisasi kemanusiaan yang terlibat dalam pengiriman bantuan.

Prancis, Jerman dan Italia hari Senin menyerukan sanksi-sanksi baru Uni Eropa terhadap Hamas.

Para menteri luar negeri dari ketiga negara itu mengatakan dalam surat kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell bahwa sanksi-sanksi itu akan memperlihatkan komitmen kuat untuk memerangi infrastruktur dan dukungan keuangan Hamas.

Para menteri tersebut tidak merinci sanksi-sanksi spesifik yang akan diterapkan, tetapi mengatakan bahwa sanksi tersebut harus dapat menargetkan para anggota Hamas, kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Hamas dan para pendukung Hamas.

Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan AS.

Asap mengepul dari kota Khan Younis setelah serangan Israel pada Minggu, 10 Desember 2023. (AP/Mohammed Dahman)
Asap mengepul dari kota Khan Younis setelah serangan Israel pada Minggu, 10 Desember 2023. (AP/Mohammed Dahman)

AS pada Minggu mengatakan militer Israel gagal dalam niat yang dinyatakannya untuk melindungi sebanyak mungkin warga sipil Palestina.

“Sangat penting bahwa warga sipil dilindungi,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam acara di televisi CNN, “State of the Union.” Ia mengatakan Israel telah gagal dalam melindungi warga sipil Palestina sewaktu melanjutkan ofensifnya terhadap militan Hamas.

Blinken mengatakan, “Apa yang tidak kita lihat adalah masa pengaturan konflik agar bantuan [kemanusiaan yang lebih banyak] dapat dibawa masuk” ke Gaza dan ada “kejelasan garis demarkasi” area-area di mana Israel tidak akan menyerang sehingga warga sipil dapat mencari tempat berlindung yang aman.

Majelis Umum PBB akan mengadakan sidang darurat hari Selasa untuk melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza. Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB, mengatakan kepada Associated Press bahwa rancangan ini mirip dengan resolusi Dewan Keamanan yang diveto AS pada Jumat.

Israel telah bertekad akan melenyapkan Hamas, kelompok yang ditetapkan sebagai teroris oleh AS, setelah militan Hamas menyerbu Israel Selatan dalam serangan teror mendadak pada 7 Oktober lalu. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan Hamas menawan sekitar 240 sandera. Hamas, yang memerintah di Gaza sejak 2007, masih menyandera sekitar 140 orang.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan hampir 18 ribu orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, telah tewas akibat serangan udara dan darat Israel dalam tujuh pekan terakhir.

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus hari Minggu menggambarkan situasi di Gaza sebagai “bencana besar,” seraya menambahkan bahwa situasi itu hampir mustahil untuk diperbaiki.

Ke-32 anggota dewan WHO meloloskan mosi darurat berdasarkan konsensus untuk mengamankan lebih banyak akses medis ke wilayah kantong itu.

“Saya harus jujur kepada Anda: tugas ini hampir mustahil dilakukan dalam situasi sekarang ini,” kata Tedros. Namun demikian, ia memuji negara-negara yang menemukan titik temu, dan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya usulan PBB disetujui melalui konsensus sejak konflik dimulai.

Mustafa Barghouti, politisi Palestina yang memimpin Union of Palestinian Medical Relief Committees dengan 25 tim yang bekerja di Gaza, mengatakan, “Separuh penduduk Gaza kini kelaparan.”

Ia mengatakan 350 ribu orang mengalami infeksi, dengan 115 ribu di antaranya mengalami infeksi pernapasan yang parah. Mereka juga kekurangan baju hangat, selimut dan perlindungan dari hujan, ujarnya. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG