Tautan-tautan Akses

ISIS Culik 19 Orang di Suriah Tengah 


Para kombatan dari Unit Perlindungan Rakyat menembak drone yang dioperasikan militan ISIS di Raqqa, Suriah, 16 Juni 2017. (Foto: Reuters/Goran Tomasevic)
Para kombatan dari Unit Perlindungan Rakyat menembak drone yang dioperasikan militan ISIS di Raqqa, Suriah, 16 Juni 2017. (Foto: Reuters/Goran Tomasevic)

Media pemerintah dan kelompok pemantau mengatakan militan yang berafiliasi dengan ISIS menculik paling sedikit 19 orang, umumnya warga sipil, dekat kota di Suriah tengah.

Observatory for Human Rights yang berbasis di London melaporkan penculikan pada Selasa (6/4) itu terjadi setelah ISIS melakukan serangan mengejutkan terhadap pasukan pemerintah Suriah dekat al-Sa’an, Provinsi Hama.

Organisasi itu mengatakan paling sedikit 11 warga sipil diculik ISIS, sedangkan delapan lainnya adalah tentara pemerintah Suriah.

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan serangan itu menyebabkan satu warga sipil tewas dan beberapa lainnya cedera. Meski mengalami kekalahan teritorial pada Maret 2019, ISIS terus melancarkan serangan mematikan di Suriah. Dalam beberapa minggu ini, kelompok militan itu juga menarget Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika di Suriah timur.

Rami Abdulrahman, direktur Syrian Observatory, mengatakan meskipun terjadi serangan udara setiap hari oleh Rusia, sekutu pemerintah Suriah, terhadap sasaran-sasaran ISIS di Suriah tengah, ISIS masih merupakan ancaman bagi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

“ISIS mengandalkan sel-sel kecil yang mampu menerobos ke daerah yang dikuasai rezim dan pusat penduduk, serta melakukan serangan cepat,’ katanya kepada VOA dalam wawancara telepon.

“Militan punya pengetahuan luas tentang tempat persembunyian dan lokasi-lokasi lain di daerah Badia, Suriah," katanya.

Abdulrahman menambahkan, padang pasir Suriah, dikenal sebagai Badia, menyaksikan banyak penculikan oleh ISIS dalam bulan-bulan terakhir.

Pakar mengatakan, kawasan Badia yang luas memberi tempat berlindung alami untuk ISIS, dan juga titik-titik penyerangan terhadap komunitas yang penduduknya jarang dan tidak dikawal secara ketat.

“Fokus keamanan rezim Assad dan sekutunya tidaklah di Badia, tetapi di daerah berpenduduk lebih padat di Suriah barat yang dikuasi oposisi bersenjata seperti di Idlib atau daerah yang semula dikuasai oposisi seperti daerah sekeliling Damaskus, Aleppo, dan Dara’a,” kata Nicholas Hera, analis senior di Newlines Institute for Strategy and Policy di Washington.[jm/ka]

XS
SM
MD
LG