Tautan-tautan Akses

Irak Berharap AS 'Pertimbangkan Kembali' Penutupan Kedutaan


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (kanan) mengenakan masker saat bersiap konferensi pers bersama Menlu Irak Fuad Hussein di Deplu AS, Washington, 19 Agustus 2020 lalu. (Foto: Reuters)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (kanan) mengenakan masker saat bersiap konferensi pers bersama Menlu Irak Fuad Hussein di Deplu AS, Washington, 19 Agustus 2020 lalu. (Foto: Reuters)

Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein, Rabu (30/9) menyatakan negaranya berharap AS akan "mempertimbangkan kembali" keputusan penutupan misi diplomatik di Baghdad, setelah sekelompok duta besar bersedia membantu Irak untuk mengatasi tantangan keamanan.

Pernyataan Menlu Irak ini setelah Amerika memperingatkan pihaknya mengambil beberapa langkah untuk menutup kedutaannya di Baghdad kecuali kalau pemerintah Irak mengambil tindakan untuk menghentikan serangan roket yang sering dilakukan oleh sejumlah milisi dukungan Iran dan beberapa kelompok ekstremis lainnya.

Hussein menyebut ancaman penutupan kedutaan besar AS itu "berbahaya" karena dapat menyebabkan penarikan perwakilan diplomatik negara-negara lain dari Baghdad.

Serangan roket dan mortir telah menarget Zona Hijau, pusat pemerintahan Irak dan lokasi dari sejumlah kedutaan asing, termasuk Kedutaan Besar AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyampaikan peringatan tersebut kepada Presiden Irak Barham Saleh dan Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi lewat pembicaraan telepon secara terpisah pekan lalu.

Hussein berharap Washington akan mempertimbangkan kembali keputusannya. "Keputusan itu kurang tepat, diambil pada waktu dan tempat yang tidak tepat," ia menyatakan lebih jauh.

Dia juga menambahkan langkah seperti itu akan mengirim pesan kepada kelompok-kelompok bersenjata dan ekstremis yang melakukan serangan itu bahwa mereka berhasil mencapai tujuan politik mereka.

Komentarnya muncul setelah sebuah kelompok terdiri dari 25 utusan asing di Irak merilis pernyataan yang mendukung pemerintah dan stabilitas di Irak, yang dikeluarkan setelah berlangsung pertemuan dengan al-Kadhimi.

Dalam sebuah pernyataan, Rabu (30/9) - dari duta-duta besar AS, Inggris, Arab Saudi dan Kanada – para utusan itu menyatakan "keprihatinan mendalam" atas peningkatan jumlah serangan terhadap misi diplomatik di Irak.

Mereka menyambut baik sejumlah tindakan yang diambil oleh al-Kadhimi, termasuk beberapa operasi keamanan baru-baru ini dan peningkatan keamanan di sekitar bandara dan menyerukan penyelenggaraan lebih banyak langkah untuk mengkonsolidasikan pasukan di Zona Hijau. [mg/jm]

XS
SM
MD
LG