Tautan-tautan Akses

Inggris Desak AS Lebih Banyak Beli Senjata Darinya


Jet tempur F-35 buatan Inggris di pangkalan angkatan udara AS di Burlington. (Foto: dok)
Jet tempur F-35 buatan Inggris di pangkalan angkatan udara AS di Burlington. (Foto: dok)

Pernyataan Menteri Dunne menandai desakan publik dari salah satu sekutu utama AS mengenai ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara.

Menteri Pengadaan Pertahanan Inggris, Philip Dunne, hari Selasa (28/7) mendesak Amerika Serikat untuk lebih banyak membeli senjata buatan Inggris, dengan mengatakan bahwa aliran perdagangan saat ini terlalu satu arah.

Pernyataan Dunne menandai desakan publik dari salah satu sekutu utama AS mengenai ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara.

"Perdagangan seringkali terlihat terlalu berat sebelah," ujar Dunne pada wartawan dalam kunjungan pertamanya ke AS sejak pemilihan pemerintahan Konservatif awal tahun ini. "Sederhananya, kami lebih banyak membeli dari Anda dibandingkan sebaliknya."

Dunne mengatakan ia mengangkat isu itu dalam sebuah pertemuan dengan mitranya di AS, Wakil Menteri Pertahanan Frank Kendall, dengan mengatakan kepadanya bahwa masih banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan industri pertahanan kedua negara yang terhubung dengan erat.

Dunne juga bertemu dengan Deputi Menteri Pertahanan AS Robert Work untuk membahas upaya-upaya kerjasama AS-Inggris, termasuk dalam pembuatan jet tempur F-35.

Inggris merupakan eksportir terbesar keenam untuk senjata besar antara tahun 2010 dan 2014, 12 persennya adalah untuk ekspor ke AS, menurut laporan dari Lembaga Riset Perdamaian Internasional Stockholm.

Departemen Luar Negeri AS mengotorisasi lebih dari US$4,5 miliar penjualan peralatan dan layanan militer AS ke Inggris, menurut laporan Departemen tersebut tahun 2014.

Dunne menyambut kabar bahwa Korps Marinir AS kemungkinan besar akan segera memutuskan untuk mengumumkan bahwa skuadron awal jet-jet Lockheed Martin Corp F-35 siap untuk tempur.

Inggris adalah salah satu dari sembilan negara mitra yang mendanai pembangunan pesawat tempur baru, dan diperkirakan akan membuat sekitar 15 persen dari masing-masing pesawat.

Dunne mengatakan ia tidak berharap adanya perubahan besar dalam rencana pengadaan F-35 dari Inggris menjelang kajian strategis yang akan dituntaskan tahun 2020.

Ia mengatakan Inggris diharapkan akan mulai menguji jet-jet F-35 di atas pesawat pembawa tahun 2018 dan mulai mengoperasikannya tahun 2020.

Pernyataan dari Departemen Pertahanan mengatakan Work dan Dunne juga membahas janji Inggris baru-baru ini untuk memenuhi permintaan anggaran pertahanan NATO sebesar dua persen PDB dalam lima tahun mendatang.

XS
SM
MD
LG