Tautan-tautan Akses

Hasil Hitung Cepat: Lula Kalahkan Bolsonaro dalam Pemilu Putaran Kedua Brazil


Kandidat presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva (kanan) dan istrinya Rosangela hadir dalam acara pada malam setelah pemilihan presiden putaran kedua berlangsung di Brazil. Acara tersebut digelar di Sao Paulo, Brazil, pada 30 Oktober 2022. (Foto: Reuters/Amanda Perobelli)
Kandidat presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva (kanan) dan istrinya Rosangela hadir dalam acara pada malam setelah pemilihan presiden putaran kedua berlangsung di Brazil. Acara tersebut digelar di Sao Paulo, Brazil, pada 30 Oktober 2022. (Foto: Reuters/Amanda Perobelli)

Mantan presiden Brazil yang berhaluan kiri, Luiz Inacio Lula da Silva, memenangkan pemilihan presiden putaran kedua yang berlangsung sengit pada Minggu (30/10), menurut hasil hitung cepat jajak pendapat Datafolha, mengalahkan kandidat petahana Jair Bolsonaro yang berupaya meraih masa jabatan kedua.

Firma jajak pendapat itu menyimpulkan hasil pemilu di negara terbesar di Amerika Latin itu setelah jumlah suara yang masuk mencapai 95 persen.

Hitungan resmi menunjukkan bahwa Lula meraih 50,7 persen suara, sementara Bolsonaro meraih 49,3 persen.

Banyak suara masih belum dihitung di negara bagian Sao Paulo yang merupakan kubu kuat Bolsonaro. Tapi saingannya sudah lebih unggul dalam pemilu putaran kedua, yang diwarnai dengan tuduhan dari Partai Pekerja Lula yang mengatakan polisi menekan sejumlah pemilih untuk tidak memberikan suara pada Lula di beberapa wilayah.

Pemilu itu menjadi referendum atas dua visi yang sangat berbeda dan berlawanan terkait masa depan Brazil.

Bolsonaro telah berjanji akan mengubah arah politik Brazil setelah masa kepemimpinannya yang pertama diwarnai dengan wabah pandemi COVID-19, yang menjadi salah satu yang paling buruk di dunia, dan maraknya deforestasi di Amazon.

Lula menjanjikan lebih banyak tanggung jawab di sektor sosial dan lingkungan, menyoroti kesejahteraan semasa pemerintahannya pada 2003-2010, sebelum skandal korupsi mencoreng Partai Pekerja.

Kemenangan Lula akan menandai kebangkitan mengejutkan bagi pemimpin berhaluan kiri itu, yang pernah dipenjara selama 19 bulan pada 2018 atas dakwaan penyuapan yang dibatalkan Mahkamah Agung tahun lalu. Pembatalan itu membuka jalan baginya untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga. [vm/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG