Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan harga komoditas pangan utama turun 19 persen, diawali harga susu dan gula.
"Persediaan yang melimpah, permintaan dunia yang lemah dan nilai tukar dolar yang menguat merupakan alasan utama kelemahan umum yang mendominasi harga pangan dalam tahun 2015," kata Abdolreza Abbassian, pakar ekonomi senior FAO.
Harga produk pertanian sebagaimana diukur dengan indeks harga FAO ini telah jatuh hampir 30 persen sejak tahun 2011 akibat peningkatan produksi.
Indeks ini mengukur perubahan harga bulanan untuk sereal, minyak goreng, produk susu, daging serta gula.
Pada bulan Desember indeks turun 1 persen dari bulan sebelumnya, dengan anjloknya harga daging, susu, mentega dan keju, serta sereal lebih besar daripada kenaikan harga gula dan minyak nabati. [sp/ds]
