Tautan-tautan Akses

Harga Minyak Kembali Terkerek Dipicu Kekhawatiran Sanksi Iran


Anjungan produksi minyak dan gas bumi, Mike-Mike, yang dioperasikan PT Pertamina, di lepas pantai Jawa Barat, 16 Juli 2015.
Anjungan produksi minyak dan gas bumi, Mike-Mike, yang dioperasikan PT Pertamina, di lepas pantai Jawa Barat, 16 Juli 2015.

Harga minyak mentah dunia kembali menanjak, Kamis (26/4), didorong oleh perkiraan bahwa AS akan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, penurunan produksi Venezuela dan permintaan yang masih kuat.

Minyak Brent ditutup menguat 27 sen atau 0,4 persen ke $74,27 per barel, dari penutupan terakhir.

Harga minyak Amerika, West Texas Intermediate (WTI), naik 14 sen atau 0,2 persen ke $68.19 per barel.

Pasar minyak mulai memanas didorong oleh akan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran, salah satu produsen utama dan anggota Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan Rabu (25/4) bahwa dia memperkirakan Presiden Donald Trump akan mundur dari perjanjian dengan Iran yang disepakati 2015. Dalam perjanjian tersebut, Iran bersedia menghentikan program nuklirnya, sebagai imbalan pencabutan sanksi oleh negara-negara Barat.

Trump akan memutuskan pada 12 Mei apakah akan menerapkan kembali sanksi AS terhadap Teheran. Langkah ini kemungkinan besar akan mengurangi ekspor minyak dari Iran.

Penurunan produksi minyak Venezuela, produsen minyak OPEC terbesar di Amerika Latin, juga turut mendorong kenaikan harga minyak,

Produksi rata-rata minyak mentah Venezuela sudah turun hampir 2,5 juta barel per hari pada awal 2016, menjadi 1,5 juta bph karena kekacauan politik dan ekonomi. [ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG