Tautan-tautan Akses

Harga Bahan Makanan di AS Melambung akibat Pandemi


Toko eceran daging harus menerapkan prosedur untuk menjaga kesehatan para pekerjanya (foto: ilustrasi).
Toko eceran daging harus menerapkan prosedur untuk menjaga kesehatan para pekerjanya (foto: ilustrasi).

Pembeli Amerika akhir-akhir ini mendapati harga daging, telur, dan bahkan kentang melambung akibat perebakan virus corona yang berdampak pada pabrik pengolahan dan jaringan-jaringan distribusi.

Secara keseluruhan, harga makanan melonjak paling tinggi dalam 46 tahun, dan pengamat memperingatkan, khususnya harga daging bisa tetap tinggi karena perusahaan pemotongan hewan berjuang untuk mempertahankan tingkat produksi mereka, sambil menerapkan prosedur menjaga kesehatan para pekerjanya.

Walaupun harga bahan pokok seperti telur dan tepung agak mereda karena menurunnya permintaan konsumen, harga tetap naik turun untuk sayuran seperti wortel, kentang dan produk lainnya. Hal ini disebabkan oleh masalah transportasi dan kesehatan pekerja yang memungut hasil panen dan bekerja di pabrik pengolahan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, harga makanan bulan April melonjak 2,6%, merupakan kenaikan bulanan terbesar dalam 46 tahun. Harga daging, ayam, ikan dan telur meningkat paling tinggi, naik 4,3%. Meskipun kenaikan harga sereal dan produk roti 2,9% tidak begitu tinggi, namun angka itu masih merupakan kenaikan terbesar yang tercatat di departemen itu. Produk susu dan sejenisnya, serta buah-buahan dan sayuran naik 1,5 persen bulan April.

Harga daging naik lebih tinggi, sebagian besar disebabkan banyak pekerja rumah jagal yang sakit. Covid-19 menyerang pabrik pengolahan daging babi, tetapi di pabrik pengolahan daging sapi dan ayam juga terlihat sebagian dampaknya, ketika ribuan pekerja dinyatakan positif terkena virus dan Serikat Buruh Pangan dan Komersial mengatakan, sedikitnya 44 pekerja telah meninggal sampai hari Jumat akibat COVID-19. [ps/ii]

XS
SM
MD
LG