Tautan-tautan Akses

Hampir 200 Negara Sepakat Kurangi Gas Rumah Kaca


Hampir 200 negara di dunia mencapai kesepakatan bersejarah mengurangi gas rumah kaca dalam pertemuan di Kigali, Rwanda, 14 Oktober 2016 (Foto: dok).
Hampir 200 negara di dunia mencapai kesepakatan bersejarah mengurangi gas rumah kaca dalam pertemuan di Kigali, Rwanda, 14 Oktober 2016 (Foto: dok).

Hampir 200 negara di dunia mencapai kesepakatan bersejarah mengurangi gas rumah kaca yang digunakan lemari es atau kulkas dan penyejuk ruangan atau AC, langkah besar dalam memerangi perubahan iklim.

Kesepakatan itu diumumkan hari Sabtu (15/10) dalam pertemuan yang membahas perubahan iklim di Kigali, Rwanda.

"Ini langkah maju bersejarah," ujar Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengenai pakta 197 negara dan pemerintah tersebut.

Gas hydrofluorocarbon, atau HFC, buatan pabrik diperkenalkan puluhan tahun lalu sebagai alternatif untuk bahan kimia perusak ozon, tetapi gas itu ternyata menyebabkan pemanasan global. Bahaya yang ditimbulkan gas itu meningkat seiring penjualan kulkas dan AC yang melonjak di negara-negara berkembang seperti China dan India.

AC penyebab kenaikan terbesar HFC, menurut Berkeley National Laboratory, yang memperkirakan 700 juta AC akan digunakan sampai tahun 2030.

Kesepakatan itu membagi negara menjadi tiga kelompok dengan tenggat waktu berbeda untuk mulai mengurangi HFC. Amerika dan umumnya negara Eropa berkomitmen mengurangi penggunaan gas tersebut secara bertahap, dimulai dengan pengurangan 10 persen sampai tahun 2019 dan 85 persen sampai tahun 2036.

Dua kelompok negara berkembang akan membekukan penggunaan HFC menjelang tahun 2024 atau 2028, kemudian secara bertahap mengurangi penggunaannya. India, Iran, Irak, Pakistan dan negara-negara Teluk akan memenuhi tenggat waktu belakangan.

Beberapa negara kaya sudah mulai mengurangi penggunaan HFC. [ka]

XS
SM
MD
LG