Tautan-tautan Akses

Hakim Federal AS Hambat Undang-Undang Imigrasi Alabama


Para imigran Hispanik melakukan unjuk rasa menentang UU imigrasi yang dianggap diskriminatif di Amerika (foto: dok.).
Para imigran Hispanik melakukan unjuk rasa menentang UU imigrasi yang dianggap diskriminatif di Amerika (foto: dok.).

UU imigrasi kontroversial itu tadinya akan mulai berlaku hari Kamis di negara bagian Alabama, bagian selatan Amerika Serikat.

Hakim federal Amerika untuk sementara menghambat undang-undang imigrasi yang kontroversial yang tadinya akan mulai berlaku hari Kamis di negara bagian Alabama, bagian selatan Amerika Serikat.

Hakim federal Sharon Lovelace mengatakan hari Senin dia telah memutuskan untuk menghambat undang-undang itu sampai tanggal 29 September supaya dia dapat mempertimbangkan lebih jauh gugatan hukum yang telah diajukan terhadap undang-undang itu.

Bulan lalu, koalisi organisasi hak sipil mengajukan gugatan hukum bersama terhadap undang-undang tadi, dengan alasan undang-undang itu membuat orang berprasangka rasial dan membuat orang yang tampangnya “orang asing” menjadi sasaran gangguan.

Undang-undang tersebut hendak mengizinkan polisi Alabama menahan siapapun yang dicurigai berada di Amerika secara gelap ketika orang itu dihentikan karena alasan apapun. Undang-undang itu juga membuat perbuatan mengangkut dan menampung imigran gelap, tindak kejahatan dan memaksa sekolah-sekolah negeri memeriksa status imigrasi siswa.

Sebelumnya bulan ini, Departemen Kehakiman Amerika menantang undang-undang itu, dengan alasan undang-undang tersebut akan bertentangan dengan kebijakan imigrasi federal.

Dalam pernyataannya hari Senin, Hakim Lovelace mengatakan dia bukan mempertimbangkan kebaikan undang-undang itu atau gugatan terhadapnya. Dia mengatakan dia berencana untuk mempertimbangkan legalitas undang-undang itu sebelum akhir September.

Ada kira-kira 11 juta imigran gelap yang tinggal di Amerika Serikat.

XS
SM
MD
LG