Badai Irene menerpa kota berpenduduk lebih dari delapan juta itu sepanjang malam. Hembusan angin kencang dan curah hujan terjadi sebelum badai itu melanda, membuat warga kota sulit tidur.
Banyak yang khawatir akan terjadinya banjir akibat meluapnya dua sungai besar New York, Sungai Hudson dan East River, dan hujan yang terus menerus sejak Sabtu sore. Judy Sayegh, dari Brooklyn, mengatakan khawatir ruangan bawah tanah rumahnya kebanjiran.
“Saya bangun beberapa kali semalam untuk memeriksa apakah air tidak masuk ke dalam gudang bawah tanah dari halaman belakang karena hujan deras dan angin. Saya lega melihat gudang bawah tanah tetap kering,' ujarnya.
Walaupun badai Irene mengakibatkan banjir di sebagian wilayah yang lokasinya rendah, badai itu tidak mengakibatkan apa yang tadinya sangat dikhawatirkan oleh pakar prakiraan cuaca. Ketika badai itu melanda Coney Island, yang terkenal dengan boardwalk dan taman hiburannya, Badan Meteorologi Amerika mengatakan hembusan angin berkurang dari 119 kilometer per jam dan menurunkan kategori badai Irene menjadi badai tropis.
Ini adalah berita baik bagi warga New York, di mana gubernur telah meminta 2.000 pasukan Garda Nasional untuk membantu warga mengatasi bencana akibat cuaca buruk mengancam pusat keuangan Amerika.
Tetapi kebanyakan warga New York menghadapi badai itu dengan tenang, sebagian malahan mengadakan pesta badai Irene hari Sabtu.
Warga Brooklyn Jean McKenna mengatakan ia tidak membiarkan dirinya terpengaruh oleh liputan media yang pesimis mengenai badai itu.
“Saya berusaha tidak khawatir, karena pada masa lalu ketika mereka meramalkan badai besar, ternyata tak ada yang luar biasa. Sudah tentu kita harus siaga, tetapi jangan berlebihan,” papar McKenna.
Saat ini operasi pemulihan dimulai. New York belum memutuskan apakah sistem transportasi akan kembali berfungsi sesuai jadwal pada jam-jam sibuk Senin pagi. Bagi sebagian, justru ini yang akan menjadi kenangan paling tidak menyenangkan dari badai Irene ini.
