Tautan-tautan Akses

Gereja: Tujuh Pendeta Katolik Diculik di Haiti


Orang-orang berdiri di depan gerbang sebuah gereja yang tertutup untuk umum selama misa yang diadakan pada Minggu Paskah, di tengah wabah COVID-19, di Port-au-Prince, Haiti 12 April 2020. (Foto: REUTERS/Jeanty Junior Augustin)
Orang-orang berdiri di depan gerbang sebuah gereja yang tertutup untuk umum selama misa yang diadakan pada Minggu Paskah, di tengah wabah COVID-19, di Port-au-Prince, Haiti 12 April 2020. (Foto: REUTERS/Jeanty Junior Augustin)

Tujuh pendeta Katolik, termasuk dua warga negara Perancis, diculik pada Minggu (11/4) di Haiti, kata juru bicara Konferensi Uskup di negara itu.

Lima pendeta dan dua biarawati diculik pada pagi hari di Croix-des-Bouquets, sebuah komune di timur laut ibukota, Port-au-Prince, kata pendeta Loudger Mazile kepada AFP. Mereka sedang "dalam perjalanan menuju pelantikan pastor paroki baru," tambahnya.

Para pelakunya meminta uang tebusan $1 juta untuk melepaskan mereka.

Pihak berwenang Haiti menduga geng bersenjata "400 Mawozo," yang sering melakukan penculikan, berada di balik aksi tersebut, menurut seorang polisi.

Kedutaan Perancis di Haiti belum menanggapi permintaan AFP untuk berkomentar.

Penculikan demi uang tebusan telah meningkat dalam beberapa bulan ini di Port-au-Prince dan provinsi lain. Ini mencerminkan semakin besarnya pengaruh geng bersenjata di negara Karibia itu.

"ini keterlaluan. Aksi-aksi kemanusiaan ini harus dihentikan," kata Uskup Pierre-Andre Dumas dari komune Miragoane kepada AFP.

"Gereja mendoakan dan menyampaikan solidaritas kepada para korban aksi yang kejam ini," katanya. [vm/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG