Tautan-tautan Akses

Gelombang Kedua Pandemi Hantam Perdesaan di India


Petugas medis menjemput seorang pasien COVID-19 dari rumahnya di Mumbai, India, 28 Mei 2020.
Petugas medis menjemput seorang pasien COVID-19 dari rumahnya di Mumbai, India, 28 Mei 2020.

Di India, krisis kesehatan yang dipicu oleh gelombang kedua pandemi COVID-19 yang ganas bergeser dari kota-kota besar ke kota-kota kecil dan desa. Para ahli mengatakan, memerangi penyebaran di daerah pedesaan tempat tinggal dua pertiga penduduk negara itu, telah menjadi tantangan baru bagi India.

Para kerabat berusaha membantu orang-orang terkasih yang menderita COVID-19 di sebuah rumah sakit di kota kecil di India Utara. Di sebuah desa, orang-orang dengan gejala virus mematikan itu dirawat di luar ruangan karena warga mengatakan mereka tidak punya pilihan lain untuk mengakses fasilitas kesehatan.

Yogesh Talan, mantan kepala desa di wilayah itu mengatakan, “Ketika orang pergi ke rumah sakit, mereka mendengar bahwa tidak ada tempat tidur, tidak ada perawatan yang tersedia dan tidak ada dokter atau petugas kesehatan. Ketika mereka pergi ke rumah sakit swasta atau klinik dokter, mereka hanya mendapat resep obat. Pasien tidak berdaya.”

Seorang warga desa di India dirawat setelah terinfeksi COVID-19 (foto: dok).
Seorang warga desa di India dirawat setelah terinfeksi COVID-19 (foto: dok).

Di desa-desa, keluarga-keluarga yang berduka menceritakan kisah tentang bagaimana mereka kehilangan orang-orang yang mereka cintai karena virus mematikan itu ketika gelombang kedua pandemi mengamuk di pedesaan India setelah mereda di kota-kota besar seperti New Delhi.

Perdana Menteri Narendra Modi telah memberikan peringatan yang suram. “Infeksi ini sekarang menyebar dengan sangat cepat ke desa-desa. Semua pemerintah negara bagian mencoba segalanya untuk menghentikan pandemi ini. Kesadaran masyarakat desa dan kerja sama badan-badan pemerintahan desa sama pentingnya untuk mengendalikan penyebaran ini.”

Pemerintah mengatakan akan menambah jumlah tempat tidur rumah sakit dengan dukungan oksigen di distrik pedesaan yang biasanya memiliki pusat kesehatan yang kurang lengkap. Namun, tantangannya adalah memenuhi tuntutan tersebut. Bahkan di kota-kota besar, rumah sakit-rumah sakit modern, pusat isolasi dan pengujian sudah kewalahan dan persediaan oksigen semakin menipis.

Fasilitas-fasilitas seperti itu jarang ditemukan di daerah pedesaan, seperti diungkapkan oleh Rajmohan Panda dari Yayasan Kesehatan Masyarakat India

“Anda mungkin memiliki beberapa fasilitas seperti itu di daerah semi perkotaan, tetapi sangat jauh dari apa yang ada di metro dalam hal kecanggihan, baik dalam infrastruktur maupun dalam keterampilan dan kapasitas petugas untuk dapat menangani virus,” ujarnya.

Desa-desa juga akan terpukul paling parah oleh kekurangan vaksin yang telah menghambat upaya inokulasi negara itu. Sementara orang tua bisa mendapatkan suntikan di pusat kesehatan, India telah mengamanatkan bahwa orang dewasa di bawah 45 tahun harus mendaftar lewat teknologi berbasis aplikasi. Namun banyak warga pedesaan yang tidak memiliki ponsel pintar atau akses ke Internet.

Hal itu dikukuhkan oleh Rajmohan Panda dari Yayasan Kesehatan Masyarakat India. “Bayangkan apa yang akan terjadi dengan orang-orang di daerah pedesaan, yang nyatanya tidak memiliki kesadaran penuh dan tidak beruntung untuk mengetahui perubahan sehari-hari dalam protokol COVID yang kami hadapi.”

Para pakar kesehatan mengatakan lambatnya penyuntikan di pedesaan tempat dua pertiga penduduk negara itu tinggal akan mempersulit upaya melawan amukan gelombang kedua pandemi virus corona di India. [lt/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG