Tautan-tautan Akses

Gedung Sekolah Roboh di Nairobi, 7 Siswa Tewas dan Belasan Luka-luka


Kertas-kertas berserakan sementara warga berkumpul pasca robohnya gedung sekolah "Precious Talent Top School" di Nairobi, Kenya, hari Senin (23/9).
Kertas-kertas berserakan sementara warga berkumpul pasca robohnya gedung sekolah "Precious Talent Top School" di Nairobi, Kenya, hari Senin (23/9).

Sebagian gedung sekolah runtuh di Nairobi tengah, Kenya hari Senin (23/9), menewaskan sedikitnya tujuh anak. Puluhan lainnya terluka.

Laporan mengatakan lantai pertama bangunan sekolah itu menimpa anak-anak di lantai dasar. Foto-foto tim penyelamat yang mencari korban di antara beton-beton bangunan dan lembaran logam disiarkan di televisi.

Menteri Pendidikan Kenya, George Magoha menjelaskan situasi terbaru tentang kejadian tersebut.

“Kami menyesal telah kehilangan tujuh anak anak karena kejadian yang terjadi sekitar jam 8 pagi, sewaktu siswa kelas lima sampai delapan memulai pelajaran mereka. Enam puluh empat pelajar dirawat di Rumah Sakit Nasional Kenyatta. Dari jumlah tersebut, 62 cedera ringan, sementara dua lainnya memerlukan perawatan lebih jauh," ungkapnya.

Dalam sistem sekolah Kenya, siswa kelas lima hingga delapan mencakup anak-anak antara usia 10 dan 14 tahun.

Stephen Odhiambo mengatakan, dua anaknya berada di sekolah itu. Dia adalah salah seorang yang pertama kali memberi bantuan dalam insiden itu

"Saya di sini sekitar pukul tujuh pagi. Saya mencoba menyelamatkan anak-anak termasuk putri saya. Saya pulang bersama putri saya setelah 20 menit. Dia mulai menangis; kepalanya sakit. Saya membawanya ke apotik di dekat rumah saya,” tutur Stephen.

Stephen Odhiambo menambahkan bahwa putrinya kemudian dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar untuk perawatan lebih lanjut. Tidak jelas mengapa kecelakaan itu terjadi, meskipun beberapa warga menyebut pembangunan yang buruk. Dilaporkan bahwa semen hanya digunakan di fondasi bangunan.

Kenya telah mengalami berbagai keruntuhan bangunan di masa lalu. Tahun 2016, kejadian serupa merenggut nyawa lebih dari 40 orang. Kontraktor dituduh karena tidak mengikuti peraturan ketika membangun gedung seperti itu.

Sementara itu, pemerintah telah menutup sekolah selama empat hari, dan pejabat mengatakan mereka ingin memastikan bangunan yang tersisa aman, sebelum siswa masuk kembali ke sekolah. (ps/ii)

Recommended

XS
SM
MD
LG