Faksi-faksi Palestina pada Minggu (30/7) melangsungkan pertemuan di Mesir untuk membahas upaya-upaya rekonsiliasi seiring dengan meningkatnya kekerasan antara Israel dan militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Dua kelompok utama - Hamas dan Fatah - telah terpecah sejak 2007 dan upaya rekonsiliasi yang sudah dilakukan berulang kali sebelumnya gagal, sehingga ekspektasi terhadap pertemuan selama satu hari itu pun rendah.
Para peserta dalam pertemuan tertutup itu tidak memberikan petunjuk tentang apa saja yang dibahas.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang memprakarsai pertemuan di kota pesisir El-Alamein, hanya mengatakan pertemuan itu merupakan "langkah pertama dan signifikan" dalam upaya mengakhiri perpecahan yang telah berlangsung lama.
Pertemuan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, yang menjadi kantor Abbas dan kelompok Fatah, yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas.
Israel telah melakukan penggerebekan hampir setiap malam di wilayah Palestina dalam apa yang dikatakannya sebagai upaya untuk membasmi militan, terutama di daerah-daerah di mana pasukan keamanan Abbas memiliki pijakan yang lebih lemah.
Penggerebekan tersebut telah menyebabkan beberapa pertempuran terburuk dalam hampir dua dekade terakhir di Tepi Barat. Bahkan warga Palestina juga mengatakan, serangan Israel telah melemahkan pasukan keamanan mereka sendiri, sekaligus melemahkan kepemimpinan mereka. [em/rd]
Forum