Tautan-tautan Akses

Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Baja di Mariupol Dimulai


Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022. (Foto: AFP)
Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022. (Foto: AFP)

Evakuasi lebih banyak lagi warga sipil dari pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Ukraina yang terkepung, Mariupol, telah dimulai.

“Tahap berikutnya dalam penyelamatan warga kami dari Azovstal sedang berlangsung sekarang ini,” kata Andriy Yermak, kepala staf presiden Ukraina, pada Jumat (6/5).

Namun sedikit saja rincian mengenai operasi tersebut. “Informasi mengenai hasilnya akan diberikan kemudian,” kata Andriy.

Hari Kamis (5/5), pertempuran berkecamuk di fasilitas itu, tetapi para pejuang Ukraina tetap bertahan sementara tentara Rusia memasuki pabrik tersebut, meskipun Rusia menjanjikan gencatan senjata siang hari agar lebih banyak lagi dari sekitar 200 warga sipil yang terperangkap di fasilitas itu dapat dievakuasi dengan selamat.

Asap mengepul saat penembakan di kompleks pabrik baja Azovstal, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Mariupol, Ukraina, 5 Mei 2022. (Foto: via Reuters)
Asap mengepul saat penembakan di kompleks pabrik baja Azovstal, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Mariupol, Ukraina, 5 Mei 2022. (Foto: via Reuters)

Pasukan Rusia menguasai seluruh kota kecuali pabrik baja itu di kota yang terletak di pesisir utara Laut Azov. Mariupol telah berulang kali menjadi target Rusia dalam ofensif 10 pekan ini.

Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan, pasukan Rusia menyerbu pabrik itu melalui terowongan-terowongan dengan bantuan ahli listrik yang mengetahui tata letak pabrik itu.

Rusia membantah bahwa pasukannya telah memasuki pabrik tersebut, dan malam menuduh pihak Ukraina yang tidak mengizinkan warga sipil untuk pergi. Sekitar 100 warga sipil telah dievakuasi dari fasilitas industri itu dalam beberapa hari ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan Rusialah yang membuat sekitar 200 warga sipil terkurung di tempat-tempat perlindungan bawah tanah di pabrik tersebut.

“Bayangkan neraka ini! Dan ada anak-anak di sana,” katanya pada Kamis (5/5) dalam pidato video malam harinya. “Lebih dari dua bulan gempuran terus menerus, pengeboman, kematian terus menerus.”

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah meyakinkan PM Israel Naftali Bennet dalam percakapan telepon bahwa pasukan Moskow siap untuk membuka jalur aman bagi mereka yang terperangkap di pabrik baja itu, dengan gencatan senjata siang hari hingga hari Sabtu.

Namun dalam video yang diunggah online, Kapten Sviatoslav Palamar, deputi komandan Resimen Azov Ukraina mengatakan, “Pertempuran hebat, berdarah, sedang berlangsung. Lagi-lagi Rusia tidak memenuhi janji gencatan senjata dan tidak memberi kesempatan bagi warga sipil yang berlindung … di ruang bawah tanah pabrik itu untuk mengungsi.” Tidak jelas dari mana ia berbicara. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG