Empat kandidat calon presiden dari partai Republik hari Rabu berdebat selama dua jam. Dalam debat calon presiden terakhir tahun ini, mereka kadang-kadang saling serang dan meneriaki kandidat lainnya.
Kandidat unggulan, Donald Trump, absen seperti halnya tiga debat sebelumnya. Hal ini tidak membuat mantan Gubernur New Jersey Chris Christie berhenti mengkritik mantan presiden itu dan menuduh para kandidat lainnya terlalu takut untuk mengkritik Trump. Trump, meskipun menghadapi 91 dakwaan kejahatan dan tuntutan perdata, masih unggul jauh dari para pesaingnya.
Israel/Hamas
Dua bulan setelah Hamas menyerang Israel, para kandidat Republikan itu sepakat bahwa Israel harus diizinkan melancarkan perangnya sendiri tanpa campur tangan dari AS.
Gubernur Florida Ron DeSantis menegaskan bahwa “pemerintahan ini sedang berusaha membuat Israel tertatih-tatih agar tidak mampu membela diri,” seraya menyebut Hamas menginginkan “holokos kedua.”
DeSantis juga menyarankan pemangkasan pendapatan minyak untuk Iran, karena katanya, mereka “mengirimkannya untuk Hamas … untuk Hizbullah, dan mereka yang mengobarkan jihad di seluruh Timur Tengah.”
Mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sangat senang karena Amerika mengalihkan perhatiannya dari Ukraina ke Israel karena mereka tahu jika Ukraina menang, China tidak akan menginvasi Taiwan.”
Ia membuat perbandingan yang sama dengan rakyat Ukraina yang ingin membantu rakyat Israel, “karena mereka tahu bahwa jika Iran menang, Rusia juga menang .. tetapi yang memenangkan semua itu adalah Amerika yang kuat, bukan Amerika yang lemah. Dan itulah yang diberikan Joe Biden kepada kita.”
Christie, ketika ditanya dalam debat apakah ia akan mengirim pasukan Amerika untuk membebaskan sandera Amerika yang ditawan Hamas dan militan lainnya, mengatakan, “Benar sekali, saya akan mengirim militer Amerika ke sana untuk membawa mereka keluar dengan selamat.” [uh/ab]
Forum