Tautan-tautan Akses

Email-email Baru Tunjukkan Tumpang Tindih antara Yayasan Clinton, Deplu AS


Hillary Clinton berbicara dalam sebuah acara kampanye di Scranton, Pennsylvania (15/8).
Hillary Clinton berbicara dalam sebuah acara kampanye di Scranton, Pennsylvania (15/8).

Menurut sejumlah email baru yang dirilis hari Senin, beberapa donor besar pada Yayasan Clinton diberi akses pada Hillary Clinton selama ia menjabat sebagai Menlu.

Dokumen-dokumen yang diberikan oleh kelompok advokasi hukum konservatif Judicial Watch itu merupakan bukti terbaru tumpang tindih antara pekerjaan Clinton di Deplu dan Yayasan Clinton.

Salah satu contohnya, eksekutif senior Yayasan Clinton Doug Band berusaha menjadwalkan pertemuan antara Clinton dengan Pangeran Salman dari Bahrain yang menyumbang jutaan dolar pada program-program amal Clinton. “Teman baik kita” kata Brand dalam email itu.

Pembantu senior Clinton, Huma Abedin kemudian membalas dengan mengatakan bahwa pertemuan telah dijadwalkan. Dalam email-email itu, Abedin bertugas sebagai perantara bagi beberapa donor Yayasan Clinton lainnya yang ingin bertemu Clinton.

Hillary Clinton menjadi Menlu dari tahun 2009 sampai 2013. Ia mengatakan iamemisahkan pekerjaannya di Deplu dengan Yayasan Clinton yang melakukan amal di seluruh dunia.

Saingannya dari Partai Republik, Donald Trump menggunakan isu itu untuk menggambarkan Clinton sebagai korup dengan mengatakan ia terlibat dalam praktek “bersedia dibayar” oleh donor asing dan yang lainnya.

Hari Senin, Trump mengulangi seruannya agar Yayasan Clinton ditutup, mengulangi tuduhannya bahwa kelompok amal itu merupakan sebuah konflik kepentingan bagi Clinton.

“Jelas sekarang bahwa Yayasan Clinton adalah perusahaan politik yang paling korup dalam sejarah” kata Trump hari Senin, “Apa yang mereka lakukan selama masa Hillary Clinton sebagai menlu salah pada waktu itu dan juga sekarang. Yayasan Clinton harus ditutup secepatnya”. [my/al]

XS
SM
MD
LG