Para diplomat Amerika mulai kembali ke Ukraina pekan ini dan AS mulai mengirim lebih banyak bantuan untuk membantu upaya perang Ukraina melawan Rusia. Sementara itu para pejabat senior AS pada hari Senin (25/4) berjanji akan terus mendukung Ukraina dan menggalang negara-negara lain untuk berkontribusi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan di Polandia setelah mengunjungi Kyiv bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bahwa meskipun Rusia berupaya untuk menyerang keras beberapa bagian Ukraina, “rakyat Ukraina tetap kuat, dan mereka melakukannya dengan dukungan yang telah kami koordinasikan dari seluruh dunia.”
Blinken mengatakan ia dan Austin bertemu dengan Presiden Ukraina
Volodymyr Zelenskyy dan para pejabat lainnya selama sekitar tiga jam untuk menunjukkan dukungan AS sekaligus untuk mendengar dari Zelenskyy mengenai apa yang diperlukan negaranya sementara konflik terus berlangsung.
“Kami ingin melakukan apapun yang kami bisa untuk membantu rakyat Ukraina mengakhiri ini dengan cara terbaik secepat mungkin,” kata Blinken.
Kantor Zelenskyy pada Senin (25/4) menyatakan diskusi itu mencakup jaminan keamanan serta bantuan pertahanan dan keuangan untuk Ukraina. Menurut pernyataan itu, pihak Ukraina secara khusus berfokus pada peningkatan sanksi-sanksi terhadap Rusia. “Kami memahami apa langkah-langkah berikutnya pada jalur ini. Dan kami mengandalkan dukungan mitra-mitra kami,” kata Zelenskyy.
AS memberikan dana militer asing lagi ke Ukraina untuk membantu negara itu memiliki lebih banyak senjata dan sistem pertahanan udara yang lebih canggih untuk menangkis serangan Rusia, kata para pejabat senior AS.
“Kami berniat untuk menyediakan lebih dari 713 juta dolar dalam pendanaan militer asing,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri. “Ini mencakup pendanaan untuk Ukraina serta 15 sekutu dan negara mitra lainnya di Eropa Tengah dan Timur, di Balkan … Dan ini akan memberikan dukungan bagi kemampuan yang diperlukan Ukraina, khususnya dalam perang di Donbas.”
Dengan bantuan baru dalam pembiayaan militer asing, AS akan berkomitmen memberikan sekitar 3,4 miliar dolar bantuan keamanan untuk Ukraina sejak dimulainya serangan Rusia, dan lebih dari 4,3 miliar dolar sejak dimulainya pemerintahan Biden.
Para diplomat AS yang kembali pertama-tama akan ke Lviv, kota di bagian barat, dan kemudian akhirnya ke Kyiv, proses yang menurut Blinken dapat memakan waktu beberapa pekan.
Presiden AS Joe Biden juga secara resmi siap mencalonkan Bridget Brink, yang sekarang menjabat duta besar AS untuk Slovakia, sebagai duta besar AS untuk Ukraina.
Beberapa negara anggota Uni Eropa dan NATO mengirimkan diplomat mereka kembali ke Kyiv, termasuk Austria, Belgia, Republik Ceko, Prancis, Italia, Slovakia dan Slovenia. Pemerintah Inggris mengumumkan hari Jumat bahwa mereka akan segera membuka kembali Kedutaan Besar Inggris di Kyiv.
Kembalinya para diplomat asing itu dianggap sebagai semacam pertanda mengenai keamanan di Ukraina setelah serangan Rusia selama hampir dua bulan ini.
“Dalam hal tujuan perang Rusia, Rusia telah gagal dan Ukraina telah sukses karena tujuan utama yang dibawa Presiden Putin dalam perang ini, menurut kata-katanya sendiri, adalah untuk sepenuhnya memasukkan Ukraina kembali ke Rusia, untuk mengambil kedaulatan dan kemerdekaannya, dan ini tidak terjadi dan jelas tidak akan terjadi,” kata Blinken.
Lawatan ke Kyiv berlangsung menjelang konsultasi pada hari Selasa antara AS dan puluhan sekutu di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, di mana Austin akan membahas kebutuhan pertahanan jangka panjang Ukraina.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg dan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov akan hadir dalam pertemuan pada Selasa itu.
Di antara agenda pertemuan hari Selasa itu adalah pembaruan kondisi di medan tempur, perlawanan Ukraina di tengah serangan Rusia, bantuan keamanan mendatang untuk Ukraina, serta kesediaan dan kemampuan Ukraina untuk menghindar dari sistem buatan Rusia. [uh/ab]
