Tautan-tautan Akses

Dianggap Mengancam, Nasionalis Israel Kobarkan Pertempuran Lawan Bendera Palestina


Seorang Palestina mengibarkan bendera Palestina saat protes anti-Israel atas kekerasan lintas perbatasan antara militan Palestina di Gaza dan militer Israel, 18 Mei 2021.
Seorang Palestina mengibarkan bendera Palestina saat protes anti-Israel atas kekerasan lintas perbatasan antara militan Palestina di Gaza dan militer Israel, 18 Mei 2021.

Bukan bom atau pistol apalagi roket. Kini Israel menganggap bendera Palestina sebagai ancaman terbaru dalam konflik yang berlangsung antar kedua negara itu.

Beberapa minggu terakhir kaum nasionalis Israel bertingkah berlebihan terhadap pengibaran bendera berwana merah, putih, hijau dan hitam yang dilakukan orang-orang Palestina di Israel.

Namun ‘kegaduhan’ terkait pengibaran bendera tersebut menarasikan kisah yang lebih luas tentang harapan perdamaian dengan Palestina yang kini semakin menipis dan tentang peraturan tentang warga Israel yang juga merupakan orang Palestina. Mereka telah lama dipandang sebagai kolom kelima karena solidaritas mereka dengan perjuangan Palestina.

Bendera Negara Palestina berkibar tertiup angin setelah dikibarkan pada Rabu, 30 September 2015. (Foto: AP)
Bendera Negara Palestina berkibar tertiup angin setelah dikibarkan pada Rabu, 30 September 2015. (Foto: AP)

Warga Palestina Israel melihat kampanye menentang bendera itu sebagai penghinaan lain terhadap identitas nasional mereka dan hak-hak mereka sebagai minoritas di negara mayoritas Yahudi.

“Bendera Palestina mengingatkan Israel bahwa ada negara lain di sini dan beberapa orang tidak ingin melihat ada negara lain di sini,” kata Jafar Farah, yang mengepalai Mossawa, sebuah kelompok advokasi yang mempromosikan hak-hak yang lebih besar bagi warga Palestina di Israel.

Warga Palestina mengucapkan selamat tinggal kepada jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 12 Mei 2022. (Foto: Reuters)
Warga Palestina mengucapkan selamat tinggal kepada jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 12 Mei 2022. (Foto: Reuters)

Peristiwa itu memuncak akibat dorongan legislator oposisi untuk melarang pengibaran bendera Palestina di lembaga-lembaga yang menerima dana negara, yang antara lain akan mencakup universitas dan rumah sakit. RUU tersebut disahkan dalam pembacaan pertama pada Rabu, meskipun beberapa partai dalam koalisi pemerintahan tidak hadir dan koalisi mungkin berusaha untuk memblokir RUU tersebut agar tidak menjadi UU.

“Di negara bagian Israel ada ruang untuk satu bendera: bendera Israel, bendera ini,” kata Eli Cohen, legislator yang mensponsori RUU tersebut, dari podium parlemen Israel, Knesset, sambil menunjuk sebuah bendera Israel yang digantung di belakang dia. “Ini satu-satunya bendera yang akan ada di sini,” katanya disambut tepuk tangan beberapa anggota legislatif.

Orang Yahudi ultra-Ortodoks Pro-Palestina melakukan protes balasan pada unjuk rasa pro-Israel di Times Square di New York City, AS, 12 Mei 2021. (Foto: REUTERS/David 'Dee' Delgado)
Orang Yahudi ultra-Ortodoks Pro-Palestina melakukan protes balasan pada unjuk rasa pro-Israel di Times Square di New York City, AS, 12 Mei 2021. (Foto: REUTERS/David 'Dee' Delgado)

Warga Palestina Israel merupakan 20 persen dari populasi Isarel. Mereka memiliki hubungan yang bergejolak dengan Tel Aviv sejak pembentukannya pada 1948, ketika ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau terpaksa melarikan diri dalam peristiwa-peristiwa seputar pendirian negara. [ah/rs]

XS
SM
MD
LG