Amerika bukan penemu bir. Minuman yang menyegarkan, memabukkan, dan membuat gemuk ini sudah ditemukan sekurangnya 6.000 tahun lalu oleh orang Babilonia.
Amerika bahkan bukan negara peminum bir terbanyak per kapita. Orang Ceko rata-rata minum bir 132 liter per tahun. Amerika berada pada urutan ke-12 setelah Slovenia dan Venezuela.
Tetapi, tidak ada negara mana pun yang membuat jenis bir sebanyak di Amerika. Mungkin ada ratusan jenis bir di Amerika, yang pada umumnya disebut lager, pilsner, ale, dan stout.
Kalau kita bepergian ke pelosok Amerika, mungkin kita akan menemukan bir yang berbahan baku padi-padian, bir yang sesuai dengan musimnya, bir rendah kalori, dan bir dengan berbagai rasa mulai dari rasa blueberry sampai labu hingga cabai. Orang Amerika membuat bir berwarna merah, coklat, emas, kuning, putih susu sampai yang disebut “bir berwarna pucat India” yang sebenarnya bukan dari India, namun pertama kali dibuat di Inggris untuk di ekspor ke negara koloni India.
Beberapa tahun lalu perusahaan bir Miller yang kini dikenal dengan nama MillerCoors membuat “bir bening” sampai akhirnya perusahaan itu mendapati orang lebih suka pada warna karamel dan berbuih pada bir mereka. Anheuser Busch, pembuat bir terbesar Amerika yang kini dimiliki warga Belgia, sedang memasarkan jenis bir dengan kandungan kafein pada setiap kalengnya yang berukuran 355 mililiter.
Mengapa ada banyak jenis bir di Amerika? Meskipun Anheuser-Busch, MillerCoors dan beberapa perusahaan bir membeli banyak perusahaan saingan mereka dan mendominasi pasar, ada lebih dari 500 pembuat bir kecil ditambah lagi ribuan pembuat bir lokal “brewpubs” yang membuat bir dalam jumlah lebih kecil dan langsung dijual di kedai-kedai minuman.
Banyak pembuat bir ini mengembangkan penggemar setia yang menggunakan media jejaring sosial dan cara pemasaran yang menarik. Nama-nama aneh bir mereka seperti “Bad Frog”, “Dead Armadillo” dan “Weeping Radish Amber Lager” menarik perhatian pembeli bir di bar-bar, restoran dan rak-rak pengecer.
Orang Amerika mungkin bukan peminum bir terbanyak di dunia, tapi banyak orang Amerika setuju dengan ungkapan pelawak Amerika Dave Barry yang mengatakan “tidak perlu dipertanyakan lagi, penemuan terbesar dalam sejarah manusia adalah bir”.
Amerika bahkan bukan negara peminum bir terbanyak per kapita. Orang Ceko rata-rata minum bir 132 liter per tahun. Amerika berada pada urutan ke-12 setelah Slovenia dan Venezuela.
Tetapi, tidak ada negara mana pun yang membuat jenis bir sebanyak di Amerika. Mungkin ada ratusan jenis bir di Amerika, yang pada umumnya disebut lager, pilsner, ale, dan stout.
Kalau kita bepergian ke pelosok Amerika, mungkin kita akan menemukan bir yang berbahan baku padi-padian, bir yang sesuai dengan musimnya, bir rendah kalori, dan bir dengan berbagai rasa mulai dari rasa blueberry sampai labu hingga cabai. Orang Amerika membuat bir berwarna merah, coklat, emas, kuning, putih susu sampai yang disebut “bir berwarna pucat India” yang sebenarnya bukan dari India, namun pertama kali dibuat di Inggris untuk di ekspor ke negara koloni India.
Beberapa tahun lalu perusahaan bir Miller yang kini dikenal dengan nama MillerCoors membuat “bir bening” sampai akhirnya perusahaan itu mendapati orang lebih suka pada warna karamel dan berbuih pada bir mereka. Anheuser Busch, pembuat bir terbesar Amerika yang kini dimiliki warga Belgia, sedang memasarkan jenis bir dengan kandungan kafein pada setiap kalengnya yang berukuran 355 mililiter.
Mengapa ada banyak jenis bir di Amerika? Meskipun Anheuser-Busch, MillerCoors dan beberapa perusahaan bir membeli banyak perusahaan saingan mereka dan mendominasi pasar, ada lebih dari 500 pembuat bir kecil ditambah lagi ribuan pembuat bir lokal “brewpubs” yang membuat bir dalam jumlah lebih kecil dan langsung dijual di kedai-kedai minuman.
Banyak pembuat bir ini mengembangkan penggemar setia yang menggunakan media jejaring sosial dan cara pemasaran yang menarik. Nama-nama aneh bir mereka seperti “Bad Frog”, “Dead Armadillo” dan “Weeping Radish Amber Lager” menarik perhatian pembeli bir di bar-bar, restoran dan rak-rak pengecer.
Orang Amerika mungkin bukan peminum bir terbanyak di dunia, tapi banyak orang Amerika setuju dengan ungkapan pelawak Amerika Dave Barry yang mengatakan “tidak perlu dipertanyakan lagi, penemuan terbesar dalam sejarah manusia adalah bir”.
