Tautan-tautan Akses

Dewan Militer yang Menggulingkan Presiden Omar al-Bashir Dibubarkan


Kepala Dewan Transisi Militer Sudan, Letjen Abdel Fattah Al-Burhan, dan pemimpin koalisi aliansi oposisi, Ahmad al-Rabiah, merayakan kesepakatan pembagian kekuasaan yang membuka jalan pembentukan pemerintahan transisi di Khartoum, Sudan, 17 Agustus 2019. (Foto: Reuters)
Kepala Dewan Transisi Militer Sudan, Letjen Abdel Fattah Al-Burhan, dan pemimpin koalisi aliansi oposisi, Ahmad al-Rabiah, merayakan kesepakatan pembagian kekuasaan yang membuka jalan pembentukan pemerintahan transisi di Khartoum, Sudan, 17 Agustus 2019. (Foto: Reuters)

Gerakan pro-demokrasi dan Angkatan Darat Sudan mengumumkan pembentukan dewan gabungan untuk memerintah Sudan sampai diadakan pemilihan umum tiga tahun lagi, kantor berita Associated Press melaporkan.

Badan yang beranggotakan 11 orang itu disebut Dewan Kedaulatan, dibentuk atas desakan Amerika dan sejumlah negara Arab di tengah keprihatinan bahwa krisis politik itu bisa memicu perang saudara.

Demonstrasi massal pecah di Sudan pada Desember tahun lalu karena buruknya keadaan ekonomi, tapi kemudian berubah menjadi seruan supaya Presiden Bashir turun setelah berkuasa selama tiga dasawarsa.

Tentara kemudian menggulingkan Presiden Bashir, tapi demonstrasi terus berlanjut menuntut transisi cepat ke pemerintahan sipil. Perundingan rumit tentang pembentukan dewan gabungan sipil-militer itu berlangsung berbulan-bulan. Sedikitnya 250 orang tewas sejak aksi protes dimulai, kata para pengatur demonstrasi.

Jenderal Abdel Fattah Burhan, Ketua Dewan Militer yang menggulingkan Bashir, akan menjadi pemimpin Dewan Kedaulatan itu selama 21 bulan, kata juru bicara dewan Letjen Shams el-din Kasasi. Tokoh sipil yang memimpin aksi protes akan melanjutkan pimpinan Dewan Kedaulatan itu untuk masa 18 bulan berikutnya. [ii/pp]

XS
SM
MD
LG