Tautan-tautan Akses

Depkeh AS Gugat HSBC Terkait Pencucian Uang


Wisatawan melewati sebuah bank HSBC di London (Foto: dok). HSBC digugat Departemen Kehakiman AS terkait usaha pencucian uang di AS.
Wisatawan melewati sebuah bank HSBC di London (Foto: dok). HSBC digugat Departemen Kehakiman AS terkait usaha pencucian uang di AS.

Departemen Kehakiman Amerika telah mengajukan gugatan kriminal ke pengadilan federal di New York atas salah satu bank terbesar di dunia, HSBC.

HSBC sebelumnya mengumumkan mereka telah setuju membayar rekor denda $1,92 miliar untuk menyelesaikan gugatan terkait usaha pencucian uang di Amerika.

Investigasi oleh Senat Amerika yang diterbitkan bulan Juli menyebutkan HSBC menerapkan pengawasan anti pencucian uang yang buruk dan akibatnya menjadi saluran transfer miliaran dollar bagi para gembong narkoba Meksiko, teroris dan negara-negara yang terkena sanksi termasuk Iran dan Korea Utara.

Denda tersebut adalah penalti terbesar yang pernah dikenakan atas sebuah bank, tetapi para analis mengatakan dampaknya bisa teratasi.

Analis Alastair McCaig dari IG Markets di London mengatakan HSBC sudah bersiap.“Tentunya ini bukan kabar baik. Tetapi pada kuartal kedua dan ketiga, HSBC menyisakan $700 juta dan $800 juta sehingga mereka sudah mengalokasikan $1,5 miliar untuk denda semacam itu. Pada awal November mereka berkomentar dendanya mungkin bahkan lebih besar,” ungkap Alastair McCaig.

Menurut McCaig, keprihatinan yang lebih besar bagi bank itu adalah memulihkan reputasinya. Dalam pernyataan hari Selasa (11/12), HSBC mengakui sistem pengawasannya kebobolan, dan mengatakan mengaku bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dimasa lalu.

Bank itu mengatakan telah mencapai kesepakatan dimana mereka tidak akan digugat secara kriminal, tetapi bank itu harus menyetujui sejumlah syarat termasuk denda yang mencapai hampir $2 miliar.

HSBC juga mengatakan telah memperbaiki sistemnya guna mencegah pencucian uang di masa depan.

Dokumen yang diajukan Departemen Kehakiman Amerika hari Selasa (11/12) dianggap sebagai tahap awal dari proses kesepakatan tersebut. Beberapa pakar hukum mengatakan kesepakatan itu terlalu ringan dan orang-orang yang terlibat harus dihukum.

Direktur pelaksana Lyncean Holdings Francis Lun mengatakan tercapainya kesepakatan itu menghilangkan ketidakpastian bagi bank tersebut.“Ini tidak akan membuat mereka bangkrut. Ini berarti hilangnya seperempat laba HSBC, jadi mereka harus mengurangi dividen dan memangkas biaya untuk mendapat uang itu kembali. Ini tidak akan melumpuhkan bank, itulah poin utamanya,” kata Francis Lun.

Bank-bank berada dalam pengawasan yang semakin ketat sejak krisis keuangan global mulai tahun 2008. Sejumlah bank – termasuk Credit Suisse, Lloyds dan Barclays – telah diperintahkan membayar denda terkait dugaan mereka menyalurkan dana bagi orang-orang yang termasuk dalam daftar sanksi Amerika.

Hari Selasa, bank Inggris lainnya Standard Chartered menandatangani kesepakatan dengan pihak berwenang Amerika untuk membayar denda 340 juta dollar dalam penyelidikan pencucian uang lainnya terkait Iran.

Recommended

XS
SM
MD
LG