Tautan-tautan Akses

Demonstrasi Anti-Rasisme Berlangsung di Seluruh Dunia


Demonstrasi anti-rasisme yang dipicu oleh tewasnya George Floyd di Paris, Perancis, Sabtu (6/6).
Demonstrasi anti-rasisme yang dipicu oleh tewasnya George Floyd di Paris, Perancis, Sabtu (6/6).

Demonstrasi anti-rasisme berlangsung di seluruh dunia hari Minggu (7/6), di mana puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di Roma, Berlin, London dan Paris.

Meskipun demonstrasi itu dipicu oleh pembunuhan George Floyd, seorang warga Amerika keturunan Afrika di kota Minneapolis, Minnesota, yang dinyatakan tewas setelah lehernya ditekan lutut seorang polisi selama hampir sembilan menit pada 25 Mei lalu; negara-negara di Eropa menyampaikan kasus-kasus aksi kekerasan bernuansa rasisme lain yang mereka alami.

Dengan mengenakan masker, ribuan orang berkumpul di Lapangan Rakyat di Roma, kota pertama di Eropa yang melangsungkan demonstrasi menentang rasisme dalam skala besar.

Puluhan ribu orang juga turun ke jalan-jalan di kota London, sebagian diantaranya berdiri di depan Kedutaan Besar Amerika di kota itu, meskipun penyelenggara demonstrasi itu mengatakan mereka juga ingin menunjukkan isu rasisme di Inggris.

Dengan teriakan-teriakan seperti “Inggris Tidak Bersalah,” warga Inggris menggulingkan patung Edward Colston, seorang politisi abad ke-17 yang mengatur perdagangan budak Afrika Barat.

Kelompok band terkenal di Korea Selatan, BTS, hari Minggu mengatakan telah menyumbang satu juta dolar untuk kampanye “Black Lives Matter.” Pengumuman itu disampaikan menyusul cuitan kelompok itu minggu lalu tentang dukungan mereka pada gerakan “Black Lives Matter.” Fans BTS telah menggunakan tagar #MatchAMillion, dan bertekad untuk memperoleh sumbangan itu.

Associated Press melaporkan pejabat-pejabat Jerman hari Minggu mengumumkan telah menahan hampir 100 orang pasca demonstrasi anti-rasisme sepanjang akhir pekan lalu yang dihadiri sekitar 15.000 orang.

Para demonstran di Paris membuat perbandingan antara George Floyd dan Adama Traore, seorang remaja kulit hitam yang tewas dalam tahanan polisi Paris empat tahun lalu. Keluarga Traore telah berulangkali mengklaim bahwa polisi melakukan kekerasan terhadapnya dan ia meninggal karena kehabisan oksigen akibat tercekik.

Di Australia, demonstran turun ke jalan untuk menyoroti penduduk pribumi Australia yang meninggal dalam tahanan polisi. Menurut Associated Press, jumlah penduduk pribumi Australia hanya 2% dari seluruh penduduk, tetapi 27% dari jumlah warga yang berada dalam tahanan polisi.

Demonstrasi solidaritas yang lebih kecil berlangsung di seluruh Asia dan Afrika, termasuk di Korea Selatan, Afrika Selatan dan Senegal. [em/jm]

XS
SM
MD
LG