Surat pemerintah yang baru dirilis menunjukkan Presiden Donald Trump secara langsung mengintervensi rencana memindahkan markas Biro Penyelidik Federal (FBI) dari pusat kota Washington, ke daerah pinggiran kota.
Anggota Partai Demokrat pada Komite Pengawas DPR merilis email-email tersebut, Kamis (18/10). Mereka menyebut tindakan presiden itu jelas-jelas konflik kepentingan karena hotel milik Trump terletak tepat di seberang gedung FBI di Pennsylvania Avenue.
Para anggota legislatif itu mengatakan Trump selalu menginginkan properti FBI itu untuk dirinya. Mereka menuduh, karena sebagai presiden, ia tidak bisa melakukannya , Trump sekarang ingin mencegah orang lain membelinya dan membangun hotel saingan di lokasi yang kosong tersebut.
Pihak Partai Demokrat pada Kamis merilis surat yang ditujukan kepada pimpinan kantor Layanan Umum Pemerintah (GSA) , Emily Murphy. GSA adalah pemilik bangunan federal.
Surat itu mengatakan bahwa Murphy bertemu dengan pejabat Trump dan FBI di Gedung Putih pada Januari. Ketika itu, Trump "terlibat langsung" dalam keputusan untuk mempertahankan kantor pusat FBI ditempatnya.
Surat itu mengatakan seorang pejabat GSA menulis email yang menjelaskan pertemuan di Gedung Putih itu dan menyebut keputusan mengenai gedung itu "apa yang diperintahkan POTUS (Presiden AS) kepada setiap orang."
Gedung Putih dan GSA mengatakan Partai Demokrat salah. Kata Gedung Putih, keputusan untuk tidak pindah sepenuhnya pada FBI dan didasarkan pada biaya untuk mencari markas baru di negara bagian Maryland atau Virginia.
Gedung FBI saat ini dibangun pada 1974. Kondisi gedung dapat dikatakan buruk, terlalu kecil, dan lokasinya di sepanjang jalan pusat kota yang sibuk membuat pembaruan keamanan yang diperlukan hampir mustahil. [my]
