Gol kemenangan Dempsey pada hari Senin tidak saja melejitkan Fulham melewati Liverpool, tetapi juga merupakan prestasi bersejarah untuk gelandang ini. Gol ini, yang ke-37 dalam Liga Utama Inggris, dan menempatkan dirinya di depan Brian McBride sebagai pencetak gol Amerika tertinggi dalam divisi paling sulit di dunia. Mengacu istilah sepak bola, ia adalah ekspor Amerika terbaik saat ini.
Meskipun berprestasi seperti ini, Dempsey masih bermain seakan-akan posisinya ini masih bisa tersisihkan setiap saat. Gol pada menit ke-85 tersebut di Craven Cottage merupakan usaha mudah dari dekat, tetap ini merupakan puncak dari sebuah prestasi cemerlang.
Dempsey berasal dari Nacogdoches, Texas di mana ia berlatih di lapangan tanah berdebu. Dempsey berkilah pada Yahoo Sports, “Ketika saya masih muda, saya sekedar gemar bermain sepak bola. Saya suka permainan ini, tetapi saya tidak berusaha lebih dari itu. Kemudian ketika ada peluang dan saya bisa punya karir dalam sepakbola. Saya sadar kalau saya berjuang keras, mungkin saya bisa hidup dari pekerjaan yang saya cintai ini dan menghindari pekerjaan biasa sebagaimana dilakukan banyak orang.”
Meskipun Dempsey senatiasa diberkati dengan talenta, namun ia jalan hidupnya jadi bintang tidak selalu mulus. Ia bermain sepakbola di Furman College sebelum ikut Liga Sepakbola Utama Amerika, dan kemudian memenangkan “Rookie of the Year” pada 2004 dengan kesebelasan New England Revolution.
Fulham merekrut dirinya pada 2007 dan dalam beberapa minggu ia mencetak sebuah gol penting dan membobolkan Liverpool. Akibatnya Fulham bertahan dalam Liga Utama Inggris di mana ia bertahan selama ini.
Meskipun Dempsey tidak begitu peduli dengan catatan kinerjanya, pencapaiannya, khususnya melampaui McBride, yang juga menghabiskan karirnya di Inggris, tidak bisa diremehkan.
Dempsey tidak sekedar berpangku tangan kini. “Sudah tentu dengan berjalannya waktu kita merasa lebih mantap dan puas. Tetapi kita harus menganggap setiap pertandingan dengan semangat yang sama. Saya tahu bahwa musim ini akan panjang tetapi kalau pendekatan saya tepat, maka saya bisa memberi diri saya peluang terbaik dan berprestasi secara maksimal.”
