Tautan-tautan Akses

China Serukan Pembicaraan soal Ukraina, Kritik AS


Tank bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Mariupol, Ukraina timur, 24 Februari 2022. (REUTERS/Carlos Barria)
Tank bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Mariupol, Ukraina timur, 24 Februari 2022. (REUTERS/Carlos Barria)

China, Kamis (24/2) mengulangi seruannya untuk melangsungkan pembicaraan guna menyelesaikan krisis di Ukraina, sementara menolak untuk mengkritik serangan Rusia dan menuduh AS dan sekutu-sekutunya memperburuk situasi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan kepada wartawan pada jumpa pers harian bahwa "masalah Ukraina kompleks dalam latar belakang sejarahnya ... apa yang kita lihat hari ini adalah interaksi faktor-faktor kompleks itu.''

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. (REUTERS/Tingshu Wang)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. (REUTERS/Tingshu Wang)

“China secara saksama mengikuti perkembangan,” kata Hua. “Kami masih berharap pihak-pihak terkait tidak menutup pintu perdamaian dan sebaiknya terlibat dalam dialog dan konsultasi untuk mencegah makin memanasnya situasi.''

Meskipun China tidak mendukung pengakuan kemerdekaan wilayah-wilayah separatis di Ukraina timur oleh Presiden Vladimir Putin atau keputusan Putin untuk mengirim pasukan Rusia ke sana, Hua mengatakan China “meminta agar semua pihak menghormati keprihatinan sah pihak lain terkait masalah keamanan.''

''Semua pihak harus berusaha untuk mewujudkan perdamaian, ketimbang meningkatkan ketegangan atau meningkatkan kemungkinan perang,'' kata Hua, mengulangi bahasa yang secara konsisten digunakan China untuk mengkritik Barat selama krisis itu.

China dan Rusia pada umumnya selaras dalam kebijakan luar negeri mereka. Kedua negara umumnya menentang AS dan sekutu-sekutunya. Hua tidak menggambarkan pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina sebagai invasi.

Sebelumnya, Kedutaan Besar China di Kyiv mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk tinggal di rumah dan memasang bendera China di dalam atau di kendaraan mereka jika mereka perlu melakukan perjalanan jarak jauh.

Pada hari Rabu (23/2), Hua menuduh Barat menciptakan “ketakutan dan kepanikan'' atas krisis tersebut dan mengatakan AS memicu ketegangan dengan memberikan senjata ke Kyiv. Ia mengatakan China menentang sanksi baru terhadap Rusia.

Juga Kamis (24/2), badan bea cukai China menyetujui impor gandum dari seluruh wilayah Rusia, sebuah langkah yang dapat membantu mengurangi dampak sanksi Barat terhadap Moskow.

Rusia adalah salah satu produsen gandum terbesar tetapi ekspornya akan sangat terancam jika pasar luar negerinya memblokir pengiriman sebagai tanggapan atas serangannya ke Ukraina.

Hubungan China-Rusia semakin erat di bawah pemimpin China Xi Jinping. Pada pembicaraan mereka awal bulan ini di Beijing, kedua pemimpin mengeluarkan pernyataan bersama yang mendukung tentangan Moskow terhadap ekspansi NATO di republik-republik yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet dan mendukung klaim China atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG