Tautan-tautan Akses

China Bangun Pertahanan Anti Rudal di Pulau-pulau Buatan


Foto satelit 17 November lalu menunjukkan bahwa China membangun sistem pertahanan anti-rudal dan anti-pesawat terbang di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan (foto: dok).
Foto satelit 17 November lalu menunjukkan bahwa China membangun sistem pertahanan anti-rudal dan anti-pesawat terbang di pulau-pulau buatan di Laut China Selatan (foto: dok).

Militer China sedang membangun sistem pertahanan anti-rudal dan anti-pesawat terbang di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di Laut China Selatan.

Para analis mengatakan ini mungkin merupakan permulaan dari penempatan pesawat-pesawat tempur di kawasan yang dipersengketakan itu.

Menurut sebuah organisasi riset di Amerika, “Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa janji Presiden Xi Jinping kepada Presiden Barack Obama tahun lalu untuk tidak menjadikan pulau-pulau itu sebagai ajang militer, adalah janji yang prematur.”

Direktur Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) George Polling mengatakan kepada VOA hari Rabu (14/12), “Ini jelas suatu persiapan yang sudah maju untuk mempersenjatai pulau-pulau itu sebagai persiapan sekiranya terjadi konflik.”

Kesimpulan bahwa sistem persenjataan baru yang ditempatkan di pulau-pulau karang itu adalah hasil analisis foto-foto satelit yang dilakukan selama berbulan-bulan, kata AMTI.

“Kami biasa melihat bahwa telah dibangun tempat-tempat khusus untuk meriam-meriam penangkis serangan udara. Karena laras meriam itu cukup panjang dan bisa dilihat dari antariksa, itu berarti meriam-meriam itu sangat besar,” kata Polling.

Juga tampak dari foto-foto itu sistem senjata lainnya, kemungkinan sistem pertahanan yang menggunakan peluru kendali.

“Coba bayangkan. Kalau mereka punya rudal darat-ke-udara untuk melindungi diri dari kemungkinan serangan misil penjelajah, dan misil itu lolos, maka meriam-meriam penangkis serangan udara akan beraksi. Jadi mereka tidak akan membangun sistem pertahanan ini kalau tidak bermaksud mempertahankan pulau-pulau buatan itu,” kata Polling lagi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika John Kirby mengatakan “mestinya tidak perlu ada militerisasi di pulau-pulau buatan itu. Kami akan terus mengangkat kasus ini dalam tiap kesempatan,” tambahnya. [ii/sp]

Recommended

XS
SM
MD
LG