Tautan-tautan Akses

Cegah Varian Baru Virus Corona, Filipina Umumkan Langkah Baru


Sejumlah orang mengenakan masker wajah dan pelindung wajah untuk melindungi dari penularan Covid-19 saat misa Natal di Katedral Manila, Filipina, Jumat, 25 Desember 2020. (Foto: Lisa Marie David/ Reuters)
Sejumlah orang mengenakan masker wajah dan pelindung wajah untuk melindungi dari penularan Covid-19 saat misa Natal di Katedral Manila, Filipina, Jumat, 25 Desember 2020. (Foto: Lisa Marie David/ Reuters)

Filipina Sabtu (26/12) menyetujui upaya guna memperlambat penyebaran varian baru virus corona. yang lebih menular.

Kebijakan itu diambil ketika Presiden Rodrigo Duterte memperingatkan akan memberlakukan lockdown atau karantina wilayah kedua apabila kasus-kasus melonjak sebelum negara itu mendapat vaksinasi pertama pada Mei.

Negara-negara di seluruh dunia dalam beberapa hari belakangan menutup perbatasan mereka terhadap penerbangan dari Inggris dan Afrika Selatan, di mana varian yang lebih menular itu terdeteksi. Varian baru virus corona belum terdeteksi di Filipina.

Duterte memperpanjang dua minggu larangan penerbangan dari Inggris hingga pertengahan Januari. Ia mengatakan Filipina akan memberlakukan pembatasan perjalanan terhadap negara-negara yang mengalami transimisi lokal dari varian virus baru.

Dalam pertemuan darurat dengan para pakar kesehatan dan pejabat pemerintah, Duterte juga memerintahkan karantina 14 hari bagi para penumpang yang datang atau transit melalui Inggris, dan dari negara-negara dimana varian baru itu ditemukan, termasuk Hong Kong, Singapura, Australia dan Jepang.

Duterte menjanjikan vaksinasi gratis bagi 108 juta penduduknya. Pengiriman dan vaksinasi paling cepat dimulai pada Mei.

"Apabila untuk sementara lonjakan kasus mengharuskan kita untuk mengambil langkah pencegahan segera, maka kita akan kembali ke lockdown," katanya.

Filipina sedang berunding untuk membeli sekitar 80 juta dosis vaksin COVID-19, termasuk Pfizer Inc, Moderna, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Novavax, dan Sinovac.

Juru bicara kepresidenan, Sabtu (26/12), mengatakan Filipina sedang mengevaluasi panggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan Pfizer.

Harry Roque, juru bicara Presiden Rodrigo Duterte, dalam pernyataan, mengatakan Pfizer adalah perusahaan pertama yang mengajukan persetujuaan dari regulator Fiilipina untuk penggunaan darurat vaksin virus corona.

Badan Pangan dan Obat-obatan Filipina perlu waktu 21 hari untuk mengevaluasi dan menyetujui vaksin itu, katanya. Ditambahkannya, inokulasi akan dimulai segera setelah pasokan tersedia.

Filipina memiliki jumlah infeksi dan kematian terbanyak kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia. [vm/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG