Tautan-tautan Akses

Atlet Rusia Kamila Valieva Diizinkan Bertanding di Olimpiade Beijing


Atlet figure skating asal Rusia Kamila Valieva beraksi dalam pertandingan kategori beregu di Olimpiade Musim Dingin 2022, di Stadion Indoor Beijing, pada 7 Februari 2022. (Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina)
Atlet figure skating asal Rusia Kamila Valieva beraksi dalam pertandingan kategori beregu di Olimpiade Musim Dingin 2022, di Stadion Indoor Beijing, pada 7 Februari 2022. (Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina)

Remaja Rusia Kamila Valieva telah dinyatakan boleh bertanding dalam nomor seluncur indah putri di Olimpiade Musim Dingin meskipun ia gagal dalam tes obat terlarang sebelum pesta olahraga itu berlangsung.

Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) merilis putusannya kurang dari 12 jam setelah sidang yang diatur secara tergesa-gesa itu berlangsung hingga Senin pagi. Dalam putusan itu disebutkan bahwa Valieva, 15, favorit untuk meraih medali emas tunggal putri, tidak perlu diskors sementara sebelum penyelidikan penuh. Pengadilan memberinya keputusan yang menguntungkan antara lain karena ia adalah anak di bawah umur atau “orang yang dilindungi” dan tunduk pada aturan yang berbeda dengan aturan untuk atlet dewasa.

“Panel mempertimbangkan bahwa mencegah atlet bertanding di Olimpiade akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki dalam hal ini,” kata Dirjen CAS Matthieu Reeb.

Sekarang Valieva dan rekan-rekannya sesama atlet Rusia dapat mengincar podium juara pertama untuk nomor seluncur indah putri dalam sejarah Olimpiade. Pertandingan akan diawali dengan nomor short program hari Selasa dan diakhiri hari Kamis dengan free skate.

Tidak lama setelah putusan keluar, Valieva tampak berlatih pada waktu yang dijadwalkan untuknya.

Panel CAS juga menyebut isu fundamental mengenai keadilan dalam putusannya, yakni fakta bahwa ia dinyatakan bersih dari obat terlarang di Beijing dan bahwa ada “isu-isu serius mengenai pemberitahuan yang tidak tepat waktunya” mengenai hasil tesnya yang positif.

Valieva dinyatakan positif menggunakan obat jantung trimetazidine pada 25 Desember lalu. Tetapi hasil dari laboratorium Swedia itu baru terungkap sepekan silam, setelah ia berperan dalam meraih medali emas beregu untuk tim Komite Olimpiade Rusia.

Atlet berusia 15 tahun itu, yang menjadi perempuan pertama yang melakukan lompatan empat kali lipat dalam Olimpiade, sebelumnya meraih medali emas bersama tim Komite Olimpiade Rusia (ROC).

Nasibnya di Olimpiade Beijing dan medali emas yang dimenangkan tim ROC sempat menjadi tanda tanya, di tengah kemarahan global terkait sejarah doping Moskow. [vm/jm/rs/uh/ab]

XS
SM
MD
LG