Wanita menteri luar negeri dari berbagai negara, Jumat (22/9) membuka konferensi mereka pertama di Montreal, Kanada. Dalam pidato membuka konferensi dua hari itu, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan, "perempuan merupakan kunci dalam mencari solusi bagi berbagai tantangan politik, ekonomi dan sosial yang dihadapi masyarakat kita”.
Konferensi tersebut fokus pada empat topik: perempuan dalam politik dan posisi kepemimpinan, memperkuat demokrasi, memajukan perdamaian dan keamanan dan melenyapkan kekerasan berbasis gender.
“Saya senantiasa mempromosikan perwakilan yang seimbang dan hormat terhadap perempuan dan anak perempuan,” kata Freeland, "Sebab, jika kita semua ikut dalam proses membuat keputusan, masyarakat kita bertambah kuat, ekonomi serta kelas menengah kita bertambah makmur dan negara kita bertambah aman,” imbuhnya.
Konferensi tersebut diketuai Freeland dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini. Pada awal konferensi, keduanya mengemukakan harapan bahwa konferensi akan menjadi awal dari tradisi kerjasama antara para perempuan menteri luar negeri.
Selain Freeland dan Mogherini, konferensi dihadiri perempuan menteri luar negeri dari 18 negara termasuk Indonesia. [al]
