Tautan-tautan Akses

Buntut Temuan Jenazah Sandera Israel, Ribuan Warga Demo Desak Pemulangan Sandera


Seorang pedemo mengenakan kaus dengan gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah unjuk rasa di Tel Aviv, Israel, yang mendesak pembebasan warga Israel yang disandera oleh kelompok Hamas Palestina, Minggu, 26 Mei 2024. (Foto: JACK GUEZ / AFP)
Seorang pedemo mengenakan kaus dengan gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah unjuk rasa di Tel Aviv, Israel, yang mendesak pembebasan warga Israel yang disandera oleh kelompok Hamas Palestina, Minggu, 26 Mei 2024. (Foto: JACK GUEZ / AFP)

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu (25/5) untuk menuntut pemerintah agar mengambil tindakan segera untuk memulangkan sandera yang ditahan di Gaza. Demonstrasi kembali mencuat setelah beberapa jenazah sandera Israel ditemukan.

Seorang koresponden kantor berita Prancis, AFP, melaporkan para pengunjuk rasa mengheningkan cipta selama satu menit di Lapangan Sandera Tel Aviv untuk menghormati para tawanan yang jenazahnya ditemukan oleh pasukan Israel bulan ini.

Tentara mengatakan pada Jumat (24/5) bahwa pasukan telah mengambil jenazah tiga sandera dalam operasi semalam di Jabalia di Jalur Gaza utara.

Militer Israel dalam pernyataannya mengatakan jenazah Chanan Yablonka, Michel Nisenbaum warga Brazil-Israel, dan Orion Hernandez Radoux asal Prancis-Meksiko ditemukan dan keluarga mereka diberitahu setelah identifikasi forensik.

“Dalam beberapa jam lagi, saya akan menguburkan saudara laki-laki saya yang berusia 42 tahun… Saya sudah takut momen ini terjadi,” kata Avivit, saudara perempuan Yablonka, pada unjuk rasa pada Sabtu.

“Saudaraku, aku berjanji akan terus berteriak, mendukung, berjuang dan melakukan segalanya agar semua sandera pulang dengan selamat.

“Mereka harus dikeluarkan dari neraka ini sekarang,” kata Avivit.

Jenazah empat sandera lainnya – Ron Benjamin, Yitzhak Gelerenter, Shani Louk dan Amit Buskila – ditemukan minggu lalu.

Protes lain, yang menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemilihan umum dini, digelar tak jauh dari demonstrasi pembebasan sandera itu.

Perang terbaru yang meletus di Timur Tengah dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang. Sekitar 100 sandera masih berada di Gaza, termasuk sekitar 30 orang yang menurut tentara tewas.

Israel sejak itu membalas dengan serangan udara dan darat di Gaza yang dikuasai Hamas, yang disetujui kedua belah pihak telah menewaskan sedikitnya 30.000 orang. Israel mengatakan mayoritas korban tewas adalah kombatan.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan 35.903 orang tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Namun, kementerian tidak memberi perkiraan berapa banyak korban tewas yang merupakan kombatan. Hampir tiga perempat dari 2,3 juta penduduk Gaza menjadi pengungsi. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hampir seluruh penduduk berisiko mengalami kelaparan. [ft/ah]

XS
SM
MD
LG