Tautan-tautan Akses

Biden: Zona Pertahanan Udara China Mengkhawatirkan


Presiden Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan di Beijing (4/12). (Reuters/Lintao Zhang)
Presiden Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan di Beijing (4/12). (Reuters/Lintao Zhang)

Presiden XI Jinping mengatakan bahwa zona tersebut sesuai dengan hukum internasional dan bahwa AS seharusnya bersikap obyektif dan adil dalam isu tersebut.

Wakil Presiden Amerika Joe Biden mengatakan zona pertahanan udara baru China di Laut China Timur telah menimbulkan “kekhawatiran signifikan” di kawasan itu.

Biden mengatakan kepada sekelompok pemimpin perusahaan Amerika di Beijing Kamis (5/12) ia “sangat tegas” mengenai hal itu dalam pembicaraannya dengan Presiden China Xi Jinping.

Tetapi wakil presiden itu mengatakan konflik antara Beijing dan Washington bukan tak terelakkan, meskipun kedua pihak kadang-kadang berselisih pendapat.

Biden dan Xi bertemu selama kira-kira lima jam pada Rabu, dimana Biden mengatakan ia mengutarakan sikap dan harapan kuat Washington mengenai zona pertahanan udara itu.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa Xi mengatakan kepada Biden zona tersebut sesuai dengan hukum internasional dan bahwa Amerika seharusnya mengambil “sikap yang obyektif dan adil” mengenai zona itu.

Amerika telah menolak Zona Identifikasi Pertahanan Udara China, atau ADIZ, yang ditetapkan bulan lalu, yang mencakup wilayah yang diklaim sekutu Amerika Jepang.

Masalah tersebut diperkirakan akan mendominasi pembicaraan Biden di China, yang diteruskan Kamis dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Li Keqiang.

Biden kemudian berangkat pada hari itu ke Korea Selatan, yang juga telah menolak Zona Identifikasi Pertahanan Udara tersebut. Seoul adalah persinggahan terakhir dalam lawatan Biden selama seminggu di Asia.
XS
SM
MD
LG