Tautan-tautan Akses

Biden Gunakan Pidato Kenegaraan untuk Pertegas Nilai-Nilai Amerika


Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya di hadapan anggota Kongres AS di Washington, 1 Maret 2022. (Foto: Pool via AP/Saul Loeb)
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya di hadapan anggota Kongres AS di Washington, 1 Maret 2022. (Foto: Pool via AP/Saul Loeb)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya, pada Selasa (1/3) malam, dengan menggunakan kata-kata yang keras untuk mengkritisi musuh-musuhnya dan menyemangati warga Amerika yang telah dihantam pandemi virus corona yang melelahkan, kenaikan harga dan perpecahan politik yang pahit.

Biden melangkah ke Kongres yang dipenuhi para anggota Kongres, para menteri kabinetnya dan sejumlah undangan dalam suasana yang berbeda dengan sebelumnya di mana orang-orang tidak lagi mengenakan masker.

“Tahun lalu COVID-19 memisahkan kita,” ujar Biden. “Tahun ini kita akhirnya bersama lagi.”

Sepanjang pidatonya, Biden menekankan nilai yang sama yang ia desakkan untuk dirangkul rakyat Amerika dalam pidato pelantikannya: persatuan.

“Kita adalah satu-satunya negara di Bumi yang selalu mengubah krisis yang kita hadapi menjadi peluang,” kata Biden pada akhir pidato kurang lebih satu jam, yang berisikan berbagai topik mulai dari krisis Ukraina, ekonomi AS, pandemi, hingga reformasi legislatif dalam beberapa bidang seperti hak-hak kepemilikan senjata api dan hak suara.

“Kita semakin kuat sekarang ini daripada setahun silam. Dan kita akan semakin kuat setahun dari sekarang daripada kita hari ini. Sekarang adalah momen kita untuk menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan zaman kita.”

Fokus mengenai Ukraina

Sementara para anggota Kongres melambai-lambaikan bendera kecil Ukraina yang berwarna biru kuning, Biden tidak membuang waktu dengan mengemukakan konflik yang meningkat antara Rusia dan Ukraina, mengumumkan bahwa ia segera menutup wilayah angkasa AS bagi maskapai penerbangan Rusia. Ia terpaku pada topik ini selama 10 menit berikutnya.

“Enam hari lalu, [Presiden Rusia] Vladimir Putin berupaya mengguncang fondasi dunia bebas dengan berpikir ia dapat membuatnya tunduk pada cara-caranya yang mengancam,” katanya, yang tampak mendapat sambutan tepuk tangan yang luas dari kalangan Demokrat maupun Republik. “Tetapi dia sangat salah perhitungan. Ia mengira ia dapat langsung meluncur masuk ke Ukraina dan dunia akan terkapar. Alih-alih, ia menghadapi dinding kekuatan yang tidak pernah ia bayangkan. Ia menghadapi rakyat Ukraina.”

Seolah menggarisbawahi pernyataan itu, Duta Besar Ukraina untuk AS Oksana Markarova bergabung bersama dengan ibu negara Jill Biden di tempatnya menyaksikan pidato itu, dan mendapat sambutan berdiri dengan tepuk tangan meriah.

Gedung Putih menyatakan ibu negara menyematkan aplikasi sulaman kecil berbentuk bunga matahari, bunga nasional Ukraina, yang dijahit di bagian pergelangan tangan gaun biru tua yang dikenakannya dalam pidato itu.

Pandemi virus corona dan seperti biasa, ekonomi, juga menonjol dalam pidato Biden. Ia sebelumnya telah berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres, tetapi ini adalah pidato kenegaraan pertamanya.

Mengenai pandemi, ia mengatakan, “Karena kemajuan yang telah kita buat, karena kegigihan Anda dan perangkat yang kita miliki, malam ini saya dapat katakan kita bergerak maju dengan aman, kembali ke rutinitas yang lebih normal.”

Tetapi krisis yang berkembang di Ukraina telah membayangi sebagian besar persiapan pidato kenegaraan ini, di mana Biden didorong menyampaikan tiga pidato tentang reaksi Amerika terhadap konflik itu. Dalam seminggu terakhir ini Biden telah berulangkali menyampaikan pandangan tentang eskalasi krisis di Ukraina.

Mantan Presiden Donald Trump mengkritisi pendekatan yang diambil Biden atas invasi Rusia ke Ukraina dengan mengatakan “seharusnya tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina sekarang, dan merupakan hal yang mengerikan bagi kemanusiaan ketika Biden, NATO dan pihak Barat gagal mencegah dimulainya krisis ini.”

Analis Norm Ornstein dari American Enterprise Institute, mengatakan, penekanan Biden mengenai konsensus menguntungkannya dalam pidato ini.

“Saya pikir apa yang sangat kuat dalam pidato ini adalah pidato itu dimulai dengan sangat kuat mengenai Ukraina, dan membangun bipartisan, sambutan antusias, untuk presentasi yang kuat,” katanya kepada VOA melalui Skype. “Menyusul berikutnya, khususnya dengan seruan dukungan bipartisan, dengan daftar hal-hal yang sulit ditentang, mulai dari kecanduan opioid hingga membantu para veteran, terutama mereka yang telah menghadapi bahan beracun dan terkena kanker atau penyakit lainnya. Pada waktu kita terjerat kesukuan, menemukan beberapa isu di mana kita dapat membangun dukungan semacam itu – itu penting.”

“Secara keseluruhan, saya pikir ini lebih merupakan pidato kampanye daripada pidato kenegaraan,” kata Vanessa Beasley, yang mengajar tentang retorika presiden di Vanderbilt University. “Dan ini masuk akal, karena, ia perlu membahas tentang apa yang akan datang. Dan ia juga perlu menggalang dukungan dari semua orang dengan cara yang sama ketika berkampanye.”

Krisis yang berkembang di Ukraina telah menjadi fokus sentral Washington dalam beberapa pekan ini. AS dan sekutu-sekutu NATO telah memberlakukan sanksi-sanksi berat yang telah menyebabkan nilai mata uang dan bursa saham Rusia anjlok, dan juga menjanjikan senjata serta bantuan lainnya bagi pemerintah Ukraina. Tetapi Biden juga mengatakan bahwa tidak ada tentara AS yang akan bertempur di Ukraina.

“Ukraina melawan balik dengan berani. Tetapi beberapa hari, pekan, bulan, mendatang akan berat bagi mereka,” lanjutnya.

Sejumlah pengamat menginginkan lebih banyak tindakan.

“Ini adalah malam dukungan simbolis bagi Ukraina,” kata Brett Bruen, presiden Global Situation Room. “Kami melihat para anggota Kongres berbusana dan mengenakan warna biru dan kuning. Namun, dukungan baru yang sangat diperlukan hampir tidak ada. Satu-satunya tindakan baru yang diumumkan Biden adalah langkah kecil, melarang pesawat Rusia dari AS.”

Kritikus Amerika yang paling keras terhadap Biden juga tidak melewatkan kata-kata dalam melontarkan kecaman terhadapnya. Mantan presiden Donald Trump Selasa mengatakan bahwa “tidak boleh ada perang yang seharusnya dilancarkan sekarang di Ukraina, dan ini sangat mengerikan bagi umat manusia bahwa Biden, NATO dan Barat telah gagal dengan membiarkan perang dimulai.”

Pesan Persatuan Joe Biden di tengah Perpecahan Domestik AS dan Konflik Rusia-Ukraina
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:58 0:00

Gubernur Iowa Kim Reynolds yang berasal dari Partai Republik menyampaikan tanggapan resmi partai itu atas pidato Biden.

Dalam bidang ekonomi, Biden fokus pada empat langkah : meningkatkan manufaktur di Amerika dan memperkuat rantai pasokan, berupaya keras menurunkan harga-harga barang, mempromosikan persaingan yang sehat untuk melindungi usaha kecil, dan menghilangkan hambatan untuk pekerjaan bergaji tinggi.

Pernyataan Biden ini menunjukkan sebagian perbedaan yang mendalam di Kongres, di mana beberapa anggota mencemooh ketika Biden menyebut program American Rescue Plan.

“Saya pikir ada ide yang lebih baik untuk mengatasi inflasi: turunkan pengeluaran, bukan upah Anda,” tegas Biden. “Buat lebih banyak mobil dan semikonduktor di Amerika, atau infrastruktur dan inovasi di Amerika, atau perpindahan barang secara lebih cepat dan lebih murah di Amerika. Lebih banyak lapangan pekerjaan di mana kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik dibanding mengandalkan rantai pasokan asing. Mari kita melakukannya di Amerika,” tambahnya.

Pidato kenegaraan biasanya menunjukkan pencapaian dan refleksi tentang apa arti menjadi orang Amerika. Tahun ini hal itu tidak jauh berbeda.

Ibu Negara duduk bersama delapan tamu yang menurut Gedung Putih dipilih karena “mewakili kebijakan atau tema yang akan dibahas Biden dalam pidatonya.” Diantara mereka terdapat orang-orang yang mewakili serikat pekerja, orang tua yang kuliah, tenaga kesehatan, inovator teknologi, keluarga militer, warga suku asli Amerika, dan generasi masa depan Amerika.”

Yang termuda di antara tamu itu adalah siswa kelas tujuh Joshua Davis dari Midlothian, Virginia, yang didiagnosis menderita diabetes tipe 1 saat bayi. Pada usia empat tahun, Joshua mengajurkan pada Majelis Umum Virginia untuk meloloskan undang-undang untuk menjadikan sekolah lebih aman bagi anak-anak penderita Diabetes tipe 1.

Sebagaimana kebiasaan ketika menyampaikan pidato kenegaraan, Biden menjalankan hak prerogatif kepresidenannya untuk menyampaikan pengumuman. Ia mengatakan kepada para hadirin bahwa sehari sebelum pidatonya itu, Joshua berulang tahun yang ke-13 tahun. “Selamat ulang tahun yaa,” ujar Biden. [em/mg/rs], [uh/ab/es]

XS
SM
MD
LG