Tautan-tautan Akses

Biden Desak Anak Muda AS agar Divaksinasi


Presiden AS Joe Biden dan penyanyi Olivia Rodrigo mempromosikan vaksinasi bagi kaum muda di Gedung Putih.
Presiden AS Joe Biden dan penyanyi Olivia Rodrigo mempromosikan vaksinasi bagi kaum muda di Gedung Putih.

Pemerintahan Biden mendesak lebih banyak dewasa muda agar divaksinasi COVID-19 melalui media sosial dan dengan bantuan selebritas populer di tengah kekhawatiran akan risiko yang ditimbulkan virus tersebut kepada kaum muda.

Olivia Rodrigo adalah penyanyi dan aktris, usia 18 tahun, yang album debutnya, Sour, kini menduduki No. 1 pada tangga lagu. Ia memiliki 28 juta pengikut di seluruh platform media sosialnya. Ia datang ke Gedung Putih Rabu untuk mempromosikan vaksinasi bagi kaum muda melalui video bersama Presiden Joe Biden dan Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Biden.

Rodrigo datang ke Gedung Putih sementara kasus virus corona kembali melonjak karena munculnya varian delta, terutama di kalangan orang yang tidak divaksinasi. Varian delta jauh lebih menular daripada varian awal virus corona dan menjadi dominan di Amerika. Pada Juli, tercatat lebih dari 51% kasus baru COVID-19. Delta juga dinyatakan sebagai varian yang dominan secara global pada Jumat.

Menurut hasil kajian University of California San Francisco yang dirilis Rabu, 25% orang usia 18 hingga 25 tahun enggan divaksinasi, meskipun data menunjukkan bahwa kelompok usia itu adalah yang paling mungkin menularkan virus ke orang lain.

Dalam upaya menjangkau lebih banyak anak muda, Biden dan Fauci juga muncul dalam video bersama bintang yang tenar di YouTube, menjawab pertanyaan tentang virus itu dan vaksin.

Inisiatif Gedung Putih lainnya mencakup bermitra dengan Tinder, aplikasi kencan populer, yang mengarahkan pengguna ke situs vaksinasi terdekat dan membantu mereka terhubung dengan pengguna lain yang divaksinasi.

Biden juga telah mengumumkan bahwa dia berencana mengirim lebih banyak vaksin ke dokter keluarga supaya tersedia vaksin bagi orang dewasa muda yang melakukan pemeriksaan sebelum kelas tatap muka dan acara olahraga dimulai September.

Meskipun kemungkinan mengalami gejala parah virus corona lebih rendah pada dewasa muda, mereka tetap berisiko sakit parah atau menularkan virus itu kepada orang yang tidak divaksinasi, yang lebih rentan terhadap dampaknya, misalkan dewasa yang lebih tua.

Orang dewasa muda enggan divaksinasi karena khawatir akan efek samping atau keamanan vaksin. Sebagian lain merasa tidak perlu dilindungi dari virus corona karena kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit. Sebagian lagi bersikap menunggu dan melihat dampak vaksin pada orang lain sebelum bersedia divaksinasi. [ka/pp]

XS
SM
MD
LG