Jerman pada Rabu (20/3) mengatakan, pihaknya telah memanggil duta besar Iran atas percobaan pembakaran di sebuah sinagoge pada tahun 2022 yang Berlin yakini bahwa aksi tersebut direncanakan dengan bantuan Teheran.
Seorang warga negara Jerman keturunan Iran dijatuhi hukuman dua tahun sembilan bulan penjara pada bulan Desember lalu, atas dakwaan rencana penyerangan sebuah sinagoge di Kota Bochum, Jerman barat.
Pria berusia 36 tahun, yang hanya dikenal sebagai Babak J. itu, berencana menarget sinagoge namun akhirnya melemparkan alat pembakar ke gedung sekolah di dekatnya. Tidak ada yang terluka dalam aksi itu.
Ketika hukuman tersebut dijatuhkan, pengadilan Duesseldorf mengatakan serangan itu direncanakan dengan bantuan “lembaga negara Iran.”
Kementerian luar negeri Jerman pada Rabu mengatakan dalam sebuah unggahan di platform X, bahwa mereka memanggil utusan Iran setelah menerima pembenaran tertulis atas penilain terkait penjatuhan hukuman tersebut.
“Sekarang kami akan segera menyampaikan pertimbangan itu kepada mitra-mitra kami di Eropa dan lembaga-lembaga Uni Eropa. Kami akan mengkaji langkah-langkah lebih lanjut,” kata kementerian itu.
Jerman sebelumnya juga memanggil kuasa usaha Iran pada bulan Desember atas rencana serangan tersebut.
Pemanggilan semacam itu adalah cara suatu negara untuk menunjukkan ketidaksetujuannya pada level tertinggi terhadap negara lainnya.
Jerman semakin khawatir akan meningkatnya sentimen anti-Yahudi dalam beberapa tahun terakhir setelah peristiwa Holocaust berakhir 80 tahun lalu.
Tindakan antisemitisme meningkat tajam di negara itu, di tengah gejolak terbaru di Timur Tengah, menurut Persatuan Federal Pusat Penelitian dan Informasi Antisemitisme. [ps/ka]
Forum