Tautan-tautan Akses

Berkunjung ke Israel, Menlu Inggris Desakkan Dialog Solusi 2 Negara


Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly berbicara dalam konferensi pers dalam kunjungannya ke Amman, Yordani, pada 27 Juli 2023. (Foto: Reuters/Alaa Al Sukhni)
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly berbicara dalam konferensi pers dalam kunjungannya ke Amman, Yordani, pada 27 Juli 2023. (Foto: Reuters/Alaa Al Sukhni)

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly berkunjung ke Israel dan wilayah Palestina pada minggu ini. Ia akan mendesakkan dialog baru mengenai solusi dua negara dan komitmen mengatasi ancaman terhadap keamanan regional, termasuk dari Iran.

Pada kunjungan yang dimulai hari Senin (11/9), Cleverly akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh.

Dalam pidatonya di konferensi keamanan internasional pada Selasa (5/9), Cleverly akan membahas tantangan keamanan yang dihadapi Israel dan wilayah Palestina, serta pentingnya solusi dua negara.

Menurut pernyataan, Cleverly akan menuduh Iran "memungkinkan terorisme" karena mendukung kelompok militan Hamas dan Jihad Islam Palestina.

“Inggris dan Israel bekerja sama secara erat untuk menjaga keamanan rakyat kita,” kata Cleverly menjelang lawatannya. Ia berjanji “memperbarui kemitraan keamanan yang erat, dalam menghadapi ancaman yang tidak bisa diterima dari rezim Iran.”

Ia akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dan menghadiri demonstrasi sistem pertahanan rudal "Iron Dome" Israel.

Sedangkan di wilayah Palestina, Cleverly akan mengunjungi kamp pengungsi Jalazone di Tepi Barat untuk melihat pengungsi Palestina.

Kekerasan di Tepi Barat memburuk dalam setahun ini dengan seringnya serangan Israel dan serangan jalanan oleh warga Palestina.

Prospek untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur belum terlihat hampir 10 tahun setelah perundingan tersebut mandek.

Para warga Palestina mempunyai pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat. Mereka terpecah antara pemerintahan yang didukung Barat dan kelompok bersenjata Hamas yang menolak hidup berdampingan dengan Israel. Sebaliknya, banyak orang di dalam pemerintahan Israel menolak berdirinya negara Palestina. [ka/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG