Bendera dikibarkan setengah tiang di kompleks PBB di seluruh dunia pada Senin (13/11). Para staf mengheningkan cipta selama satu menit untuk lebih dari 100 rekannya yang terbunuh di Gaza dalam perang Israel-Hamas.
Bendera PBB berwarna biru dan putih pertama kali diturunkan pada pukul 09.30 waktu setempat di kantor-kantor di Bangkok, Tokyo dan Beijing, dan kemudian kantor-kantor PBB lainnya pun mengikuti.
Badan PBB untuk Mendukung Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan pada Jumat bahwa sudah 101 karyawannya tewas di Jalur Gaza sejak perang meletus lebih dari sebulan yang lalu. Dan pada Minggu, PBB melaporkan “sejumlah besar kematian dan cedera” dalam serangan terhadap salah satu fasilitas PBB di Gaza.
“Staf UNRWA di Gaza mengapresiasi pengibaran bendera PBB setengah tiang di seluruh dunia,” kata direktur badan tersebut di Jalur Gaza, Tom White, dalam pernyataan. “Namun di Gaza, kita harus tetap mengibarkan bendera PBB sebagai tanda bahwa kita masih berdiri dan melayani rakyat Gaza.”
Israel terus membombardir Jalur Gaza sejak Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel Selatan. Ini serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu. Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan itu dan Hamas menyandera sekitar 240 orang, menurut pejabat Israel.
Lebih dari 11.000 orang, umumnya warga sipil dan anak-anak, tewas di Gaza dalam serangan balasan Israel, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
Di Jenewa, markas besar PBB terbesar kedua setelah New York, bendera PBB pada Senin (13/11) dikibarkan setengah tiang dan tidak ada bendera lain dari 193 negara anggota yang dikibarkan di lorong utama kompleks itu. Staf juga diundang mengheningkan cipta, kata juru bicara Rolando Gomez.
“Dalam sebulan ini, 101 rekan kami meninggal di Gaza,” kata Tatiana Valovaya, Dirjen Kantor PBB di Jenewa, kepada puluhan anggota staf yang berkumpul untuk upacara tersebut. “Ini adalah jumlah tertinggi pekerja bantuan yang terbunuh dalam waktu singkat, dalam sejarah organisasi kita.”
Acara juga diadakan di Kathmandu dan Kabul. Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan, Roza Otunbayeva, memimpin sekitar 250 orang untuk mengheningkan cipta. [ka/ab]
Forum