Tautan-tautan Akses

Belgia Diguncang Kasus Serupa George Floyd


Polisi Khusus Belgia di Liege, Belgia, 29 Mei 2018. (Foto: dok).
Polisi Khusus Belgia di Liege, Belgia, 29 Mei 2018. (Foto: dok).

Pemerintah Belgia, Kamis (20/8) menunjukkan keterkejutan mereka dengan munculnya foto-foto yang memperlihatkan seorang pria Slowakia tewas sewaktu dalam penahanan polisi. Dalam foto-foto tersebut terlihat seorang polisi sedang duduk di atas dada seorang pria sementara pria itu mengalami kesulitan bernafas.

“Ini luar biasa mengejutkan,” kata Menteri Kehakiman Koen Geens mengenai foto-foto yang beredar sejak Rabu (19/8) itu. Menteri Dalam Negeri Pieter De Crem mengatakan, “Ini sungguh keterlaluan. Situasi terkait penahannya tersebut perlu diklarifikasi. Penyelidikan saat ini sedang berlangsung.”

Menurut media-media setempat, peristiwa itu sendiri terjadi pada 2018, pria Slowakia bernama Jozef Chovanec tersebut ditolak masuk pesawat karena tidak menunjukkan tiket dan kemudian mengamuk. Di ruang penahanan di bandara, video keamanan menunjukkan ia berulangkali membenturkan kepalanya ke tembok. Segera setelah datang, sejumlah polisi menempatkan Chovanec di tempat tidur dan memaksanya diam tak bergerak.

Seorang polisi bahkan menduduki dada pria itu dalam waktu yang cukup lama sementara pria yang ditahan tersebut terlihat mengalami kesulitan bernafas. Yang tak kalah mengejutkan seorang polisi memberi penghormatan ala Nazi sewaktu insiden terjadi.

Surat kabar Het Laatste Nieuws, yang pertama mempublikasikan potongan gambar dari video itu, Rabu (19/8), berhasil mewawancarai janda Chovanec. Perempuan itu mengeluhkan, para polisi itu seharusnya bersikap bijak dengan lebih mempertimbangkan kondisi kesehatan suaminya ketika itu. Ia mengatakan, suaminya benar-benar terlihat kesulitan bernafas. Chovanec tewas setelah sejumlah petugas kesehatan melarikannya ke rumah sakit.

Janda Chovanec mengatakan, penyelidikan atas kematian suaminya sudah terlalu lama berlangsung dan tanpa hasil. Pihak berwenang berkilah, mereka menunda penyelidikan karena wabah virus corona dan tim pembela polisi meminta lebih banyak penyelidikan dilangsungkan.

Kasus Chovanec mendapat banyak sorotan karena menyerupai kasus George Floyd di Minneapolis, AS. Floyd, seorang pria kulit hitam, tewas setelah seorang polisi menggunakan lututnya untuk menindih leher Floyd selama hampir delapan menit pada 25 Mei lalu, sementara ia berulang kali mengatakan kesulitan bernafas. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG