Tautan-tautan Akses

Beberapa Negara Bagian di AS Buka Kembali Bisnis


Sebuah salon yang tutup karena pandemi virus corona memajang pesan di jendela, Augusta, Maine, 28 April 2020. (Foto: AP).
Sebuah salon yang tutup karena pandemi virus corona memajang pesan di jendela, Augusta, Maine, 28 April 2020. (Foto: AP).

Beberapa negara bagian AS telah melonggarkan larangan penutupan bisnis secara luas untuk memperlambat penyebaran pandemi virus corona yang mematikan.

Pembukaan bisnis itu dilakukan meski ada kekhawatiran bahwa jumlah kasus di negara ini terus meningkat. Lebih dari 55.000 orang telah meninggal di AS akibat penyakit pernapasan yang sangat menular, dan hampir satu juta orang telah terjangkit.

Pusat kebugaran, salon, dan restoran adalah di antara bisnis yang tidak penting, yang telah dibuka kembali di Georgia, negara bagian pertama di AS yang mengambil langkah luas untuk menghidupkan kembali ekonomi lokal.

“Sekarang ini kita membuka bisnis, membuat orang-orang terpapar virus, yang mungkin tidak punya antibodi, tidak punya riwayat terserang virus, dan pada akhirnya dapat mengarah ke keadaan di mana kita akan kehilangan nyawa, dan peningkatan rawat inap," kata okter Jason Farley, pakar epidemiologi atau pengendalian penyakit dari John Hopkins University.

Protes merebak di seluruh negeri oleh mereka yang ingin kembali bekerja. Namun jajak pendapat menunjukkan dukungan publik yang kuat bagi kebijakan pembatasan terhadap bisnis dan pertemuan dalam kelompok besar untuk mengatasi perebakan wabah, sampai ada pengobatan yang manjur atau ditemukannya vaksin.

Presiden Donald Trump menyerahkan kepada negara bagian untuk memutuskan kapan harus membuka kembali kegiatan ekonomi. Senin (27/4), ia mengumumkan pedoman baru untuk membantu bisnis dibuka kembali dengan aman dan meningkatkan kapasitas pengujian secara nasional.

“Membuat perekonomian kita sehat sama pentingnya dengan memastikan kesehatan bangsa kita. Kedua tujuan ini dilakukan bersama-sama. Keduanya dilakukan berdampingan,” kata Trump.

Beberapa negara bagian lain juga mengizinkan bisnis tertentu dibuka kembali, karena kehilangan pekerjaan yang meluas dan kesenjangan dalam bantuan pengangguran dari pemerintah membuat banyak orang tidak punya cukup uang untuk membeli makanan dan sewa rumah. Namun, kata para ahli, proses ini mungkin akan berjalan lambat. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG