Tautan-tautan Akses

Bangladesh Tingkatkan Keamanan Jelang Vonis Penjahat Perang


Motiur Rahman Nizami, ketua Jamaat-e-Islami, partai politik Islamis terbesar di Bangladesh. (Foto: Dok)
Motiur Rahman Nizami, ketua Jamaat-e-Islami, partai politik Islamis terbesar di Bangladesh. (Foto: Dok)

Pihak jaksa mengatakan berbagai kejahatan itu mengakibatkan kematian ribuan orang semasa perang kemerdekaan Bangladesh melawan Pakistan pada 1971.

Ribuan petugas keamanan tambahan dikerahkan ke seluruh penjuru Bangladesh Selasa (24/6) menjelang pengumuman vonis atas seorang tokoh partai Islam dalam kasus kejahatan perang.

Pengadilan khusus akan menjatuhkan vonis terhadap Motiur Rahman Nizami, pemimpin Jamaat-e-Islami, yang menghadapi 16 tuduhan termasuk genosida, pembunuhan, penyiksaan, perkosaan dan perusakan properti.

Pihak jaksa mengatakan berbagai kejahatan itu mengakibatkan kematian ribuan orang semasa perang kemerdekaan Bangladesh melawan Pakistan tahun 1971.

Pemerintah Bangladesh mengatakan tentara Pakistan – dibantu warga lokal – menewaskan tiga juta orang, memperkosa 200.000 perempuan dan memaksa 10 juta orang mengungsi ke kamp-kamp di perbatasan dengan India sepanjang perang sembilan bulan itu.

Pemerintah mengatakan 8.000 polisi dikerahkan di Dhaka dan kota-kota lain guna mencegah kekerasan akibat vonis itu karena vonis-vonis sebelumnya berujung pada kekerasan di negara yang sangat terpecah secara politik itu.

Dua pengadilan khusus yang dibentuk Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk mengadili kasus-kasus kejahatan perang telah mengeluarkan sembilan vonis dan 10 orang dinyatakan bersalah. Seorang tokoh senior partai Jamaat-e-Islami telah dihukum gantung.

Partai itu secara terbuka menentang kemerdekaan dan pemimpinnya saat itu – Ghulam Azam – berusaha mencari dukungan bagi Pakistan ke Timur Tengah tetapi mereka membantah melakukan kejahatan apapun.
XS
SM
MD
LG