Tautan-tautan Akses

Badan Pengawas Penerbangan AS Segera Cabut Larangan Terbang Boeing 737 MAX


Pesawat Boeing 737 MAX diparkir di Landasan Pesawat Boeing di Seattle, Washington, AS, 1 Juli 2019. (Foto: dok).
Pesawat Boeing 737 MAX diparkir di Landasan Pesawat Boeing di Seattle, Washington, AS, 1 Juli 2019. (Foto: dok).

Setelah menghadapi kebuntuan dengan badan-badan pengawas penerbangan dunia, kekacauan manajemen dan evaluasi keamanan besar-besaran, Boeing Co. diperkirakan akan mendapat persetujuan AS, Rabu mendatang (18/11), untuk mengaktifkan kembali penerbangan 737 MAX.

Namun, perusahaan pembuat pesawat terbesar di AS itu kemungkinan akan menghadapi kesulitan untuk bisa kembali memulihkan operasi pesawat-pesawat jet terlarisnya tersebut karena wabah virus corona dan tarif-tarif baru yang diberlakukan Uni Eropa.

Reuters pertama kali melaporkan pada 9 November bahwa Badan Pengawas Penerbangan AS (FAA) saat ini berada pada tahap akhir peninjauan atas perubahan yang diusulkan dilakukan terhadap MAX, dan siap mencabut perintah larangan terbang MAX sedini Rabu.

Kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Steve Dickson menghentikan pesawat Boeing 737 MAX setelah penerbangan evaluasi di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 30 September 2020.
Kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Steve Dickson menghentikan pesawat Boeing 737 MAX setelah penerbangan evaluasi di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 30 September 2020.

Keputusan FAA ini muncul sementara badan-badan pengawasan penerbangan global lainnya dalam waktu dekat juga akan mengambil keputusan serupa.

Sekelompok kerabat korban kecelakaan MAX dan beberapa anggota fraksi Demokrat di DPR AS telah mendesak FAA untuk mengungkap data pendukung utama terkait evaluasi keamanan pesawat itu.

FAA menuntut Boeing memberikan pelatihan baru soal sistem keamanan penting yang disebut MCAS, yang terkait dengan dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang dan menyebabkan keluarnya larangan terbang pesawat 737 Max pada Maret 2019. FAA menuntut adanya pengamanan baru untuk MCAS dan perubahan-perubahan piranti lunak lainnya.

Bulan lalu, pejabat tertinggi ke-dua di FAA, Dan Elwell, yang membuat keputusan AS untuk menghentikan operasi MAX, mengatakan kepada Reuters ia tidak ragu bahwa MAX seaman atau bahkan lebih aman daripada pesawat-pesawat yang beroperasi pada saat ini.

Pada bulan Desember, dewan direksi Boeing memecat kepala eksekutif sebelumnya, Dennis Muilenburg, setelah mendapat teguran dari Ketua FAA Steve Dickson. Saat itu, FAA mengatakan Boeing mengejar jadwal yang tidak realistis untuk kembali beroperasi.

Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai penerbangan American Airlines, dalam penerbangan dari Miami ke New York City, bersiap melakukan pendaratan di Bandara LaGuardia, New York, AS, 12 Maret 2019. (REUTERS / Shannon Stapleton)
Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai penerbangan American Airlines, dalam penerbangan dari Miami ke New York City, bersiap melakukan pendaratan di Bandara LaGuardia, New York, AS, 12 Maret 2019. (REUTERS / Shannon Stapleton)


Pada 28 Oktober, Kepala Eksekutif Boeing Dave Calhoun mengatakan kepada CNBC bahwa evaluasi MAX sudah hampir berakhir. "Saya sangat bangga dengan pesawat itu," kata Calhoun. “Ini adalah mesin yang luar biasa, dan seaman apapun yang terbang di udara.”

Minggu lalu, dalam perselisihan subsidi trans-Atlantik yang telah berlangsung lama, Uni Eropa memberlakukan tarif hingga 4 miliar dolar bagi impor tahunan AS, termasuk jet Boeing.

Perusahaan-perusahaan leasing memperingatkan tarif akan menghambat reintegrasi MAX di Eropa, pasar utamanya. Ryanair, perusahaan penerbangan Irlandia, mengatakan, pihaknya mengharapkan Boeing menanggung biaya tarif tersebut.

Menyusul lampu hijau dari FAA, maskapai-maskapai penerbangan harus memperbaharui piranti-piranti lunaknya, dan memberikan pelatihan baru bagi para pilot mereka. Seluruh proses itu akan membutuhkan waktu setidaknya 30 hari. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG