Tautan-tautan Akses

Asap Putih terlihat dari Vatikan, Konklaf Telah Pilih Paus Baru


Asap putih terlihat dari cerobong asap di atap Kapel Sistina, di Lapangan Santo Petrus di Vatikan (13/3).
Asap putih terlihat dari cerobong asap di atap Kapel Sistina, di Lapangan Santo Petrus di Vatikan (13/3).

Konklaf pada hari Rabu di Vatikan antara 115 kardinal berhasil memilih Paus baru untuk memimpin umat Katolik di seluruh dunia.

Asap putih mengepul adalah dari cerobong asap Kapel Sistina, yang berarti 115 kardinal dalam konklaf Paus telah memilih pemimpin baru untuk memimpin 1,2 miliar di dunia Katolik.

Puluhan ribu orang yang berdiri di tengah hujan dan cuaca dingin untuk mengamati cerobong asap di atas Kapel Sistina melompat-lompat dalam penuh sukacita ketika asap putih mulai terlihat. Lonceng Basilika Santo Petrus dan gereja di Roma pun berdentang, menandakan Paus telah dipilih.

Paus yang baru diharapkan akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dalam waktu satu jam, setelah seorang pejabat gereja mengumumkan "Habemus Papum," yang berarti "Kita punya seorang Paus," dan memberikan nama Paus baru dalam bahasa Latin .

Terpilih pada pemungutan suara kelima, Paus yang baru dipilih dalam salah satu konklaf tercepat dalam beberapa tahun, luar biasa mengingat tidak ada kandidat yang teramat menonjol setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI yang mengejutkan.

Pemenang harus menerima 77 suara, atau dua pertiga dari 115 jumlah kardinal.

Nama-nama yang sering disebut-sebut sebagai Paus baru, adalah Kardinal Angelo Scola, Uskup Agung Milan, seorang intelek seperti Paus Benediktus dengan kepribadian yang lebih luwes dan Kardinal Marc Ouellet dari Kanada, seorang akademisi dengan kepribadian yang tertutup seperti Paus Benediktus.

Kardinal Brazil Odilo Scherer disukai oleh birokrasi Vatikan, tetapi tidak terlalu populer di negaranya sendiri. Kardinal Peter Erdo dari Hungaria mendapat dukungan dari para kardinal Eropa yang telah dua kali memilihnya sebagai kepala Konferensi Wali Gereja Eropa.

Sering pula disebut-sebut, Kardinal Sean O'Malley dari Boston, yang populer di kalangan pers Italia, dan Kardinal Timothy Dolan, Uskup Agung dari New York yang telah mengakui sendiri bahwa ia tidak menguasai bahasa Italia, bahasa yang banyak digunakan dalam kedudukan sebagai Paus.
Loading...
XS
SM
MD
LG