Tautan-tautan Akses

AS Umumkan Langkah untuk Redakan Kekerasan di Yerusalem


Raja Yordania Abdullah II (kanan) bertemu Menteri Luar Negeri AS John Kerry di istana di Amman, membahas krisis Israel dan Palestina (24/10). (AP/Raad Adayleh)
Raja Yordania Abdullah II (kanan) bertemu Menteri Luar Negeri AS John Kerry di istana di Amman, membahas krisis Israel dan Palestina (24/10). (AP/Raad Adayleh)

Tetapi langkah yang diumumkan Menlu John Kerry itu tidak merinci jelas pelaksanaannya di lapangan dan bagaimana kebijakan itu bisa meredakan ketegangan.

Dalam usaha meredakan kekerasan saat ini di Yerusalem, pemerintah Amerika Serikat hari Sabtu (24/10) mengumumkan Israel dan Yordania telah menyepakati sejumlah langkah termasuk pemantauan terus menerus lewat video.

Tetapi langkah itu, yang diumumkan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, tidak merinci jelas pelaksanaannya di lapangan dan bagaimana kebijakan itu bisa meredakan ketegangan.

Sabtu malam, Israel mengatakan menyambut “peningkatan kerjasama” dengan Yordania. Belum ada reaksi dari Palestina.

Aksi kekerasan saat ini terpusat pada akses ke sebuah tempat suci, yang disebut Masjid Al-Aqsa oleh umat Muslim dan Temple Mount oleh orang Yahudi. Israel membantah tuduhan hendak mengizinkan non-Muslim bersembahyang di sana dan menuduh Palestina berusaha memicu pergolakan.

Dalam lima minggu ini, aksi kekerasan telah menewaskan 10 orang Israel dan hampir 50 warga Palestina.

Proposal hari Sabtu itu, terutama dengan keterlibatan Yordania, mungkin bisa agak meredakan situasi. Israel merebut lokasi itu dari Yordania dalam perang tahun 1967. Berdasarkan perjanjian, Yordania masih memiliki hak wali atas kompleks tersebut dan sudah sering menjadi penengah dalam setiap konflik Israel-Palestina.

Selain pemantauan lewat video sepanjang hari, Menlu Kerry mengatakan Israel setuju menghormati peran Yordania sebagai wali bangunan suci itu, mematuhi perjanjian bahwa hanya orang Muslim yang boleh beribadah disana dan berkomitmen untuk tidak membagi dua fasilitas itu.

Tidak jelas bagaimana pelaksanaannya, kapan dan siapa yang akan melakukan pemantauan. Tidak jelas juga seberapa besar dampaknya terhadap aksi kekerasan. Sebagian besar pelaku serangan di sisi Palestina adalah orang muda yang umumnya tidak mengindahkan politisi.

Hari Jumat, Israel mencabut pembatasan usia orang yang boleh sholat Jumat di sana. Sebelumnya, remaja laki-laki Muslim dilarang sholat Jumat karena dianggap suka membuat onar. [th]

XS
SM
MD
LG