Tautan-tautan Akses

AS Tanggapi Krisis Virus Corona di India dengan Kirim Pasokan


Seorang pria yang kesulitan bernapas sedang dibantu dengan oksigen di kuil Sikh, Gurudwara, di tengah lonjakan kasus virus corona (COVID-19) di Ghaziabad, Senin, 3 Mei 2021. (Foto: Adnan Abidi/Reuters)
Seorang pria yang kesulitan bernapas sedang dibantu dengan oksigen di kuil Sikh, Gurudwara, di tengah lonjakan kasus virus corona (COVID-19) di Ghaziabad, Senin, 3 Mei 2021. (Foto: Adnan Abidi/Reuters)

Minggu ini, perjalanan dari India ke Amerika Serikat dibatasi sementara negara di Asia Selatan itu berjuang untuk mengatasi cengkeraman gelombang virus corona yang menghancurkan. Pemerintahan Biden mengirim pasokan, tetapi sebagian orang bertanya apakah AS perlu berbuat lebih banyak.

Sementara gambar-gambar yang menunjukkan India berjuang melawan gelombang COVID-19 yang mematikan beredar di seluruh dunia, pemerintahan Biden menanggapi krisis tersebut.

Amerika Serikat (AS) mengirimkan persediaan seperti alat pelindung diri (APD), oksigen, alat uji, masker, dan lain sebagainya. Perjalanan dari India ke AS akan dibatasi mulai Selasa (4/5) ini.

“Kami prihatin dengan variannya. Kami khawatir dengan penyebarannya. Kami prihatin dengan hilangnya nyawa dan juga semua efek sekunder yang muncul selagi pandemi ini berkecamuk di luar kendali di India," kata Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, dalam acara “This Week" di jaringan televisi ABC

Para relawan berdiri di samping api kremasi yang membakar jenazah para pasien yang meninggal karena COVID-19 di Desa Giddenahalli, di pinggiran Bengaluru, India, Minggu, 2 Mei 2021.
Para relawan berdiri di samping api kremasi yang membakar jenazah para pasien yang meninggal karena COVID-19 di Desa Giddenahalli, di pinggiran Bengaluru, India, Minggu, 2 Mei 2021.

Menurut pusat data virus corona Universitas Johns Hopkins, di India saat ini terdapat lebih dari 19 juta kasus terkonfirmasi dan lebih dari 215 ribu kematian.

Lebih dari sepertiga orang Amerika telah divaksinasi penuh untuk melawan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Dengan beberapa negara bagian mengatakan mereka memiliki cukup vaksin, pemerintahan Biden mengatakan akan berbagi dengan negara-negara yang membutuhkan bantuan, 60 juta dosis vaksin AstraZeneca yang belum disetujui di AS.

AS Tanggapi Krisis Virus Corona di India dengan Kirim Pasokan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:59 0:00

Para pakar kesehatan masyarakat mengatakan AS harus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu India dan negara-negara lain yang sedang berjuang.

“Kita harus membantu India mengendalikan ini karena berbagai alasan. Tentu saja kemanusiaan; ada masalah geopolitik; tetapi dari sudut pandang kesehatan masyarakat murni, wabah besar itu juga merupakan lahan subur untuk munculnya lebih banyak varian," ujar Dr. Ashish Jha, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, dalam acara "This Week" di ABC.

Seorang pekerja Kesehatan mengambil sampel untuk tes COVID-19 di Hyderabad, India, Senin, 3 Mei 2021. (Foto: Mahesh Kumar/AP)
Seorang pekerja Kesehatan mengambil sampel untuk tes COVID-19 di Hyderabad, India, Senin, 3 Mei 2021. (Foto: Mahesh Kumar/AP)

Kepala staf Biden, Ron Klain, mengatakan dalam acara jaringan televisi CBS News “Face the Nation,” bahwa Amerika telah mengirimkan bahan mentah yang dibutuhkan India dalam jumlah yang cukup untuk membuat 20 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca versi India.

Sebagian anggota Kongres Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Senator Vermont, Bernie Sanders, mengatakan pemerintah harus melonggarkan aturan paten sehingga negara-negara lain dapat dengan cepat memproduksi versi generik dari vaksin itu, langkah yang ditentang oleh perusahaan farmasi, dengan alasan kemungkinan masalah keamanan.

Pemerintahan Biden akan segera mengumumkan “bagaimana kita bisa membuat vaksin ini didistribusikan lebih luas, lebih banyak lisensi, dan lebih banyak dibagikan,” kata Klain. [lt/ka]

XS
SM
MD
LG