Tautan-tautan Akses

AS Siap Terima Lebih Banyak Pengungsi Suriah


Menlu AS John Kerry mengatakan pemerintah AS sedang mempelajari jumlah pengungsi yang akan diterima di Amerika (foto: dok).
Menlu AS John Kerry mengatakan pemerintah AS sedang mempelajari jumlah pengungsi yang akan diterima di Amerika (foto: dok).

Pemerintah AS hari Rabu (9/9) berjanji untuk menerima lebih banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang di Suriah.

Amerika Serikat hari Rabu (9/9) berjanji untuk menerima lebih banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang di Suriah dan di tempat-tempat lain, setelah Eropa mengumumkan rencana wajib kuota antar negara untuk pemukiman kembali 160.000 migran.

Setelah bertemu dengan anggota DPR di Kongres Amerika, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan, "Kami sedang mempelajari jumlah pengungsi yang akan bisa kami bantu dalam krisis di Suriah dan Eropa ini."

Tidak lama setelah pertemuan dengan Kerry, Senator John McCain, berbicara di hadapan Senat untuk mendesak kepemimpinan yang lebih kuat dari Presiden Barack Obama untuk menghentikan kekerasan di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Ia berdiri di samping foto ukuran besar Alan Kurdi, anak berusia tiga tahun asal Suriah yang tenggelam bersama kakaknya yang berusia 5 tahun dan ibunya ketika perahu karet kecil mereka terbalik ketika menuju Yunani.

“Gambar ini telah menghantui dunia,” kata McCain.”Tetapi, apa yang lebih menghantui di depan mata kita adalah pikiran bahwa Amerika Serikat akan terus tidak melakukan sesuatu yang berarti untuk itu.”

Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker hari Rabu menyerukan agar negara-negara anggota Uni Eropa menampung sekitar 160.000 pengungsi, yang melarikan diri dari perang di Suriah dan di tempat-tempat lain, tetapi menghadapi tentangan dari negara-negara yang berkeberatan dengan jatah yang diwajibkan.

"Eropa di mana saya tinggal adalah kelompok negara yang mau membantu," kata Juncker kepada Parlemen Eropa. " Saya tidak suka Eropa yang tidak mau membantu pengungsi, tambahnya.

Tapi Pemerintah-pemerintah Ceko dan Slowakia tetap menolak usul kuota tiap negara, yang kata Juncker diperlukan untuk mengatasi krisis migrasi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

"Saya menolak kuota," kata Perdana Menteri Republik Ceko, Bohuslav Sobotka pekan ini, ketika rincian dari rencana kuota muncul, "karena saya tidak menganggap kuota sebagai solusi tepat bagi krisis migrasi ini."

Perdana Menteri Slowakia Robert Fico menyatakan keprihatinan bahwa teroris mungkin masuk ke Eropa karena banyaknya pengungsi yang berkumpul di pintu-pintu masuk Eropa. Sebagian besar migran mencari tempat permukiman di negara-negara Eropa Barat yang lebih makmur, khususnya Jerman dan Swedia.

"Kalau teroris mengelompok di Suriah," kata Fico, "bagaimana kita bisa membedakan teroris dengan migran lain yang melintasi perbatasan Uni Eropa tanpa terkendali?"

Juncker mengatakan Eropa tidak bisa membiarkan Yunani, Italia, dan Hungaria menangani sendiri banjirnya arus pengungsi ini.

XS
SM
MD
LG