Pengambil kebijakan bisnis Amerika telah menyetujui pembentukan maskapai penerbangan terbesar di dunia, yang merupakan merger dua maskapai penerbangan Amerika, yaitu American Airlines dan US Airways.
Para pejabat anti-monopoli di Departemen Kehakiman Amerika telah mengajukan gugatan bulan Agustus lalu untuk memblokir merger bernilai 16 milyar dolar itu, dengan mengklaim bahwa hal itu akan membatasi kompetisi dalam industri penerbangan Amerika dan menaikkan harga tiket penerbangan lebih tinggi bagi konsumen.
Tetapi menjelang pengajuan kasus itu ke pengadilan akhir bulan ini, pemerintah Amerika hari Selasa (12/11) mencapai kesepakatan dengan maskapai-maskapai penerbangan itu. Mereka sepakat untuk menyerahkan sebagian hak untuk lepas landas dan mendarat di tujuh bandara utama di Amerika, di mana satu dari tiga bandara itu melayani kota Washington DC dan sekitarnya.
Berdasarkan kesepakatan ini, slot terminal udara dua maskapai ini akan dilepaskan dan diserahkan kepada maskapai-maskapai penerbangan berbiaya murah.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder mengatakan memberi maskapai penerbangan yang ongkos perjalanannya lebih murah akan menguatkan kehadiran mereka di bandara dan lebih memungkinkan persaingan harga di bandara-bandara tersebut akan memastikan agar para konsumen memiliki harga yang lebih kompetitif.
Perusahaan penerbangan American Airlines yang bangkrut itu kini menjadi salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia. Tahun lalu maskapai ini menerbangkan lebih dari 80 juta penumpang ke 250 tujuan di seluruh dunia, sementara US Airways menerbangkan 50 juta orang ke 200 tujuan.
Merger kedua perusahaan ini mengikuti merger maskapai-maskapai penerbangan lain di Amerika, di mana Delta Airlines bergabung dengan Northwest, sementara United dengan Continental.
Para pejabat anti-monopoli di Departemen Kehakiman Amerika telah mengajukan gugatan bulan Agustus lalu untuk memblokir merger bernilai 16 milyar dolar itu, dengan mengklaim bahwa hal itu akan membatasi kompetisi dalam industri penerbangan Amerika dan menaikkan harga tiket penerbangan lebih tinggi bagi konsumen.
Tetapi menjelang pengajuan kasus itu ke pengadilan akhir bulan ini, pemerintah Amerika hari Selasa (12/11) mencapai kesepakatan dengan maskapai-maskapai penerbangan itu. Mereka sepakat untuk menyerahkan sebagian hak untuk lepas landas dan mendarat di tujuh bandara utama di Amerika, di mana satu dari tiga bandara itu melayani kota Washington DC dan sekitarnya.
Berdasarkan kesepakatan ini, slot terminal udara dua maskapai ini akan dilepaskan dan diserahkan kepada maskapai-maskapai penerbangan berbiaya murah.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder mengatakan memberi maskapai penerbangan yang ongkos perjalanannya lebih murah akan menguatkan kehadiran mereka di bandara dan lebih memungkinkan persaingan harga di bandara-bandara tersebut akan memastikan agar para konsumen memiliki harga yang lebih kompetitif.
Perusahaan penerbangan American Airlines yang bangkrut itu kini menjadi salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia. Tahun lalu maskapai ini menerbangkan lebih dari 80 juta penumpang ke 250 tujuan di seluruh dunia, sementara US Airways menerbangkan 50 juta orang ke 200 tujuan.
Merger kedua perusahaan ini mengikuti merger maskapai-maskapai penerbangan lain di Amerika, di mana Delta Airlines bergabung dengan Northwest, sementara United dengan Continental.
