Tautan-tautan Akses

AS: Pembicaraan dengan Jepang dan Korea Selatan Berjalan 'Konstruktif'


Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman berbicara dalam sebuah konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri di Washington, pada 18 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Andrew Harnik)
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman berbicara dalam sebuah konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri di Washington, pada 18 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Andrew Harnik)

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman, pada Rabu (17/11), mengatakan telah melakukan pembicaraan konstruktif dengan para pejabat dari Jepang dan Korea Selatan, meskipun terdapat "perbedaan bilateral" yang menyebabkan dua rekannya itu menarik diri dari konferensi pers yang direncanakan berlangsung sehabis pertemuan.

Berbicara kepada sejumlah wartawan setelah melangsungkan pertemuan selama tiga jam dengan Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Choi Jong Kun dan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori, Sherman mengatakan pembicaraan yang terjadi berjalan "konstruktif (dan) substantif."

Dalam pertemuan tersebut, Sherman menjelaskan bahwa ia dan kedua rekannya itu membahas kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah Laut Cina Selatan, komitmen ketiga negara untuk memajukan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia sekaligus menyatakan kembali komitmen bersama untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, bebas, damai, stabil, dan terbuka.

Meskipun demikian, Sherman memulai konferensi pers setelah pertemuan tersebut dengan mengatakan "sebagaimana yang telah terjadi selama beberapa waktu, ada beberapa perbedaan bilateral antara Jepang dan Republik Korea yang masih berusaha terus diselesaikan.”

Sherman tidak mengatakan secara khusus mengapa kedua wakil dari Jepan dan Korea Selatan tidak dapat melangsungkan konferensi pers bersama seperti yang dijadwalkan sebelumnya.

Hubungan bilateral antara kedua negara telah merenggang karena pendudukan Jepang tahun 1910-1945 di Korea, termasuk tentang "perempuan penghibur", istilah yang muncul di Jepang terhadap sebagian besar perempuan Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordilnya pada masa perang. Perselisihan bersejarah itu memicu pembatasan perdagangan yang dilakukan oleh kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. [mg/em]

XS
SM
MD
LG