Tautan-tautan Akses

AS Nyatakan 'Perang' terhadap Ikan Gurami Asia


Ikan gurami Asia dulunya diimpor untuk memakan lumut di tambak-tambak ikan di Amerika, tetapi kini menghabiskan makanan ikan setempat (foto: dok.).
Ikan gurami Asia dulunya diimpor untuk memakan lumut di tambak-tambak ikan di Amerika, tetapi kini menghabiskan makanan ikan setempat (foto: dok.).

Pemerintah Amerika menghabiskan dana jutaan dolar AS untuk membasmi ikan gurami Asia yang menghabiskan makanan bagi ikan-ikan setempat.

Kisah tentang ikan seberat 14 kilogram yang melompat ke dalam perahu dan melukai pemancing, mungkin hanyalah mitos kalau itu tidak direkam dan diunggah ke You Tube, situs video umum yang memuat puluhan video ikan gurami terbang.

Kalau kita menyangka kegemaran memancing itu menggembirakan, karena ikan tangkapan itu benar-benar melompat ke perahu kita, sebenarnya itu yang paling tidak diinginkan oleh para pemancing di Minnesota. Mereka khawatir dengan adanya berita bulan Maret lalu bahwa nelayan komersial menangkap ikan gurami Asia di Sungai Mississippi, di sebelah Tenggara Minnesota. Pada bulan April, hal yang sama juga terjadi di anak sungai di dekatnya.

"Bagi saya, itu mengherankan , kami belum pernah melihat sebelumnya," ujar pakar biologi perikanan, Peter Sorensen, dari Universitas Minnesota. Ia mengatakan, terdapat jutaan ikan gurami Asia di hilir sungai di Iowa. Sebagian beratnya bisa mencapai 45 kilogram. Sorensen mengatakan, ikan-ikan gurami itu kuat makan dan berlomba makan dengan ikan-ikan setempat. Itulah sebabnya ia menyatakan perang terhadap gurami Asia.

“Saya sudah ke berbagai daerah di dunia, di mana spesies tidak banyak, tetapi mengganggu, dan itu menyedihkan, juga tragis,” ujarnya lagi.

Tetapi, para ilmuwan belum memahami sepenuhnya, bagaimana ikan gurami Asia itu pindah dan berkembang-biak. Sorensen punya beberapa tangki penuh dengan ikan di laboratoriumnya. Ia berharap menemukan cara untuk mengganggu penciuman ikan-ikan itu atau pola bertelurnya, apapun yang dapat mencegahnya berpindah tempat dan berkembang-biak. Tetapi untuk sementara ia mengatakan, sangatlah penting untuk mencegah ikan-ikan itu menyebar lebih jauh ke utara.

Sorensen khawatir, gurami Asia itu akan pindah ke kawasan danau-danau yang dikenal dengan Sepuluh Ribu Danau dan membinasakan ikan-ikan lokal. Ia mengatakan, cara terbaik untuk memperlambat populasi ikan gurami Asia adalah menutup hulu sungai Missisippi dari lalu-lintas perahu.

Senator Amerika Amy Klobuchar mengajukan usul itu ke Kongres yang mengijinkan penutupan pintu air di Minneapolis, jika ada satu ekor ikan gurami dewasa ditemukan di dekat sana. Anggota Kongres itu mengatakan, ikan gurami itu merupakan ancaman utama bagi industri pariwisata negara bagiannya yang sangat bertumpu pada wisata pemancingan.

"Ikan-ikan itu adalah suatu ancaman yang memerlukan tindakan cepat dan tegas. Kami mencintai Minnesota dan ingin tetap terkenal sebagai Negara bagian Sepuluh Ribu Danau. Kami tidak ingin dikenal sebagai negara bagian dengan 50.000 ikan gurami,” papar Senator Klobuchar.

Namun, rencana penutupan pintu air itu mendapat kecaman. Pengguna industri mengatakan, melarang kapal-kapal tongkang, berarti akan lebih banyak muatan dengan truk di jalan-jalan. Greg Breining, wartawan dan penulis sejumlah buku tentang alam dan lingkungan mengatakan, tindakan drastis memusnahkan ikan-ikan itu, menghabiskan biaya mahal dan sia-sia.

Breining mengatakan, upaya mengontrol ikan apakah dengan memasang kawat listrik, menyebar binatang yang memakan ikan-ikan itu, atau menutup sungai-sungai, akan lebih merugikan daripada bermanfaat. Ia menambahkan, omongan seperti itu juru memperkuat mitos, bahwa manusia bisa menguasai alam.

Pakar biologi Mark Davis dari Macalester College di St. Paul, Minnesota, setuju. Ia mengatakan, ilmuwan dan penyusun kebijakan bersikap skeptis dengan skenario yang terburuk. Davis mengakui, banyak yang dipertaruhkan dalam mengatasi masalah ikan gurami ini, dan sementara itu, penelitian yang dilakukan masih belum menghasilkan kesimpulan yang mantap.
XS
SM
MD
LG